TEMPO.CO, Subang - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Budi Subiantoro menyatakan 236 dari 253 desa di Kabupaten Subang, Jawa Barat, endemis penyakit kaki gajah. Sebagian besar desa tersebut berada di wilayah Pantai Utara Jawa.
"Warga di Pantura memang masih kurang peduli terhadap soal kesehatan. Masih banyak yang kumuh," ujarnya, Kamis, 30 Oktober 2014.
Menurut Budi, dari 1,6 juta penduduk Subang, 1 persen di antaranya menderita kaki gajah alias filariasis. "Itulah fakta yang kemudian dijadikan alasan pihak Kementerian Kesehatan menetapkan Subang sebagai endemis kaki gajah," tuturnya.
Filariasis yang menjangkit disebabkan oleh gigitan nyamuk melalui pembuluh limpa itu mulai menyerang wilayah Subang sejak 2000. "Perkembangannya cukup signifikan," kata Budi.
Sampai medio Oktober 2014, jumlah penderita yang tak lagi bisa disembuhkan tercatat 28 orang. "Kakinya sudah terlalu besar, paling kami memberikan obat dan terapi agar kakinya bisa digerak-gerakan."
Kepala Bidang Pelayanan dan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Jajang Abdul Kholik berujar, agar penjangkitan filariasis tidak terus menyebar, pemerintah daerah memberikan layanan pengobatan massal di 1.800 posyandu. "Ada 1,2 juta warga yang kami layani dengan memberikan obat gratis secara massal," tutur Jajang.
Ia menargetkan Subang bebas dari penyakit filariasis pada 2015.
NANANG SUTISNA
Terpopuler:
Foto Porno Ini Bikin Penghina Jokowi Ditangkap
@TrioMacan2000 Pernah Memeras Bos Minyak
Dropout SMA, Ini Catatan Akademik Menteri Susi
Program 100 Hari Menteri Susi, Apa Saja?
Cerita Susi Ngotot Pakai Helikopter ke Seminar