TEMPO.CO, Bojonegoro - Wilayah yang dilanda kekeringan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, terus meluas. Saat ini sudah mencapai 18 kecamatan dari 28 kecamatan di daerah itu. Berdasarkan kondisi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro menetapkan daerah itu dalam status darurat kekeringan.
Kepala BPBD Bojonegoro Amir Syahid menjelaskan penetapan status darurat kekeringan didasarkan pada prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kedua badan negara itu memperkirakan musim kemarau masih akan berlangsung dan diprediksi hujan turun pada pertengahan November mendatang.
“Kondisi semacam itu yang menjadi dasar pertimbangan untuk menetapkan status darurat kekeringan,” kata Amir kepada Tempo, Jumat, 24 Oktober 2014.
Berdasarkan data BPBD Bojonegoro, 18 kecamatan yang dilanda kekeringan sebagian besar berada di bagian selatan Kabupaten Bojonegoro, yakni Kecamatan Kedewan, Sugihwaras, Kedungadem, Sukosewu, Tambakrejo, Balen, Kasiman, Ngasem, Baureno, Trucuk, Kepohbaru, Dander, Ngraho, Bubulan, Malo, Tambakrejo, Margomulyo, dan Kecamatan Kedewan.
Dari 18 kecamatan itu meliputi 77 desa dan kelurahan. Akibatnya, sekitar 27 ribu kepala keluarga atau sekitar 87 ribu jiwa mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.
Sumber air yang menjadi andalan, seperti Sungai Bengawan Solo, juga sejumlah embung, debit airnya terus menyusut. Air Sungai Bengawan Solo juga menjadi sumber air baku PDAM Bojonegoro, Tuban, Lamongan, bahkan PDAM Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro telah mengirim surat kepada para kepala desa dan lurah yang wilayahnya dilanda kekeringan. Mereka diminta untuk segera mengajukan permohonan pengiriman air bersih bagi warganya.
Setiap hari delapan truk tangki berkeliling mendistribusikan air bersih. Selain dilakukan oleh PDAM dan BPBD, juga melibatkan sejumlah instansi lainnya, termasuk pihak swasta. “Kami sudah meminta agar surat permohonan penyaluran air bersih segera dikirim,” ujar Camat Tambakrejo, Ngasiaji, kepada Tempo.
SUJATMIKO
Berita terpopuler lainnya:
Naik Taksi, Putri Jokowi Akhirnya Ikuti Tes CPNS
Pesawat Australia Mendarat karena Diancam Ditembak
Dalam Hitungan Jam, ISIS Perkosa Wanita Yazidi 30 Kali