TEMPO.CO, Banda Aceh - Buku pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan untuk siswa kelas XI SMA, yang memuat materi tentang hati-hati berpacaran, telah dibahas secara mendalam oleh kalangan pendidikan di Aceh. Materi yang dilarang diajarkan ada pada halaman 128 dan 129.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Anas M. Adam kepada Tempo, Sabtu, 18 Oktober 2014. Pihaknya telah duduk dengan Majelis Pendidikan Aceh maupun Kanwil Kementerian Agama di Aceh. “Secara materi, bagian lain tidak masalah. Hanya bagian itu yang bermasalah dan tidak sesuai syariat Islam di Aceh,” katanya. (Baca juga: Guru Protes Materi Pacaran di Buku Olahraga)
Menurut Anas, dalam Islam tidak dikenal pacaran. Yang dikenal hanya taaruf yang mempunyai pemahaman berbeda. Satu materi dalam buku itu seakan-akan pacaran diperbolehkan dan tidak dilarang agama. Ini akan menimbulkan pemahaman yang salah di kalangan siswa. (Baca juga: Jawa Barat Lem Materi Pacaran di Buku Sekolah)
Untuk itu Dinas Pendidikan Aceh telah membuat surat edaran kepada seluruh dinas pendidikan di kabupaten/kota maupun sekolah-sekolah seluruh Aceh, untuk menghilangkan bab tersebut dari buku. Materi berpacaran itu dapat diganti dengan materi lain nantinya sesuai dengan kesepakatan para guru. “Jadi bukunya tetap dipakai, hanya bagian itu yang dibuang,” katanya.
Pada halaman 128 dan 129 buku itu tercantum beberapa larangan serta tip pacaran yang sehat. Di antaranya, siswa diminta menghindari tempat yang terlalu sepi atau tempat yang mengandung aktivitas seksual, hindari makan makanan yang merangsang sebelum dan selama pacaran, serta hindari bacaan dan film porno yang merangsang. Materi itu termasuk dalam Pelajaran X berjudul Memahami Dampak Seks Bebas.
ADI WARSIDI
Berita lain:
Raffi-Nagita Sah, Dahlan Iskan pun Menangis
Jika Jadi Menteri, Pos Ini Milik Puan Maharani
Cerita Manajer Lion Air Ngamuk Versi Penumpang