TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan koalisinya menyediakan posisi pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat bagi Partai Persatuan Pembangunan bila partai berlambang Ka'bah itu mau bergabung. Tawaran itu terus dikomunikasikan kepada PPP.
"Kalau PPP bergabung, sudah disiapkan satu kursi Wakil Ketua MPR," kata Tjahjo ketika ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa, 7 Oktober 2014. Tjahjo mengatakan keputusan ini telah disetujui anggota koalisi pro-Jokowi lainnya, yakni Partai NasDem, Partai Hati Nurani Rakyat, dan Partai Kebangkitan Bangsa. (Baca: Koalisi Jokowi Pesimis Paket Pimpinan MPR Diterima)
Dalam rapat internal fraksi, kata Tjahjo, hasil lobi politik kemarin disampaikan. "Pada prinsipnya, koalisi Jokowi-JK tetap mengusung musyawarah dengan ketua dari Dewan Perwakilan Daerah dan empat lainnya dibagi," katanya. Tjahjo mengatakan PDI Perjuangan tak ingin pemilihan pimpinan MPR melalui pemungutan suara.
Dalam pemilihan Ketua MPR, Tjahjo yakin koalisi pendukung Jokowi tetap solid. Dengan mengusung perwakilan DPD sebagai ketua, ia yakin mendapatkan tambahan 132 kursi dari para senator. Dua partai yang pasti mendapatkan posisi Wakil Ketua MPR adalah PPP dan PDI Perjuangan. Adapun pengisi dua kursi sisanya masih belum ditentukan.
Hari ini, parlemen akan menggelar rapat paripurna pemilihan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat. Koalisi pendukung Prabowo Subianto dan koalisi pro-Jokowi sama-sama menggandeng Dewan Perwakilan Daerah. (Baca: DPD Pilih Oesman Sapta sebagai Pimpinan MPR)
SUNDARI
Baca juga:
Lawan Kubu Prabowo, Mega-Jokowi Bisa Kalah 5-0
Ada Udang di Balik Perpu SBY dan Koalisi Prabowo
Dari Harvard, Karen Mau Bantu Jokowi
Ahok Ingin Bubarkan FPI