TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Rumah Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla, Anies Baswedan, mengatakan masalah agraria jangan hanya dilihat dari konteks tanah atau lahan pertanian. "Masalah kesejahteraan petani dan para pejuang agraria juga harus diperhatikan," kata Anies dalam Konferensi Nasional Reforma Agraria, Senin, 22 September 2014. (Baca: Kasus Agraria Meningkat di Masa Pemerintahan SBY)
Menurut Anies, selama ini perhatian masyarakat hanya terpaku pada seberapa luas lahan pertanian yang diberikan oleh pemerintah atau bantuan apa yang diberikan oleh pemerintah. Padahal kesejahteraan petani dan para pejuang agraria harus diperhatikan juga.
Selama ini, Anies mengimbuhkan, masalah kesejahteraan petani masih dilupakan oleh pemerintah. "Walaupun lahan luas, belum tentu sejahtera, karena bisa saja harga jual hasil tani rendah atau alam yang tidak mendukung." (Baca: Porsi Kredit untuk Pertanian Hanya 5,2 Persen)
Karena itu, kesejahteraan petani dan keluarganya akan menjadi perhatian pemerintah mendatang. "Sehingga seimbang, berkonsentrasi juga pada manusianya," kata Anies. (Baca: Ribuan Hektare Tanah Telantar Akan Dibagikan)
Selain itu, persoalan mengenai agraria memang menjadi masalah yang banyak dibicarakan oleh Tim Transisi Jokowi-Jusuf Kalla. "Karena ini termasuk masalah yang penting, menyangkut ketahanan pangan Indonesia," kata Anies. Karena itu, ia mengatakan, memang ada rencana membentuk Kementerian Agraria.
ODELIA SINAGA
Baca juga:
Bengkak Habis Operasi, Hendropriyono Membaik
Menteri Agama Tak Setuju Perubahan Nama
J. Kristiadi: Trah Keluarga Bikin Parpol Busuk
Jokowi Pastikan Ubah APBN 2015
Polwan Cantik Menyamar Jadi Korban Trafficking