TEMPO.CO, Sidoarjo--Haris Yondi Adzakarahman, siswa Merpati Pilot School yang tewas setelah bermanuver pesawat latih, ternyata juga sempat mengenyam pendidikan sekolah pilot di maskapai Lion Air. "Sebelum ke Merpati, almarhum pernah di Lion," kata Fifin, bibi almarhum Haris, usai pemakaman korban di Desa Bungurasih, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Sabtu, 20 September 2014.
Haris mengikuti pendidikan pilot Lion Air di Jakarta hanya setahun, yakni pada 2012 hingga 2013. Selama di Ibu Kota, Haris tinggal di rumah Fifin di Jalan Bunga Rampai 08, Nomor 138 Jakarta Timur. "Selama menempuh pendidikan (di Lion Air) dia tinggal di rumah saya," kata Fifin. (Baca berita sebelumnya: Pilot Pesawat Latih Merpati Dimakamkan di Sidoarjo )
Selesai pendidikan, pemuda 21 tahun itu pulang ke rumah orang tuanya di Bungurasih. Fifin mendengar Haris meninggal pada Jumat sore, 19 September 2014 sepulang dari sebuah acara. "Sampai di rumah langsung ada telpon yang mengabarkan bahwa Haris meninggal karena kecelakaan pesawat," ujarnya sambil meneteskan air mata.
Sore itu juga Fifin beserta keluarganya langsung pesan tiket penerbangan ke Surabaya. Ia sempat menanyakan kondisi Haris kepada wartawan yang meliput pemakaman, "Mas-mas dan mbak-mbak ini wartawan? Ponakan saya masih utuh apa tidak tubuhnya?"
Salah seorang wartawan media cetak menjelaskan bahwa kondisi Haris sudah tidak utuh lagi karena beberapa organ tubuhnya putus. Fifin langsung menunduk. Air matanya mengalir semakin deras. (Baca juga: KNKT Sulit Ungkap Jatuhnya Pesawat Latih Merpati)
MOHAMMAD SYARRAFAH