TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Fadli Zon mengritik keras keputusan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang memilih keluar dari Gerindra. Fadli menyebut Ahok ibarat kutu loncat yang perlu dibasmi seperti hama.
“Justru, dengan adanya pilkada (dipilih) DPRD, menghindari kutu loncat itu lho. Kutu loncat itu, ya, hama pemakan daun. Di politik, dia hama bagi demokrasi. Itu harus diberantas kutu loncat-kutu loncat itu,” ujar Fadli seusai diskusi “Pilkada untuk Siapa?” di Warung Daun Cikini, Sabtu, 13 September 2014. (Baca: Ahok vs Lulung, Jokowi: Jangan Dipanas-panasi)
Saat disebut nama Ahok sebagai kutu loncat yang dimaksud, Fadli Zon langsung membenarkan. “Ya, memang kutu loncat, kan. Dia juga mengakui, kan, dia kutu loncat,” tuturnya.
Artinya, kata Fadli, sebagai kutu loncat, Ahok hanya melihat partai sebagai batu untuk karier pribadinya. Menurut Fadli, partai bukan LSM atau ormas. Dalam partai, ada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga. “Kalau partai harus menggariskan A, dia harus patuh, walaupun berbeda dengan pendapat pribadi,” ujar Fadli. “Kalau semua orang bisa seenaknya seperti itu, dia tidak mengerti partai politik. Itu namanya garis partai.” (Baca: Apa Prioritas Ahok Jelang 3 Tahun Akhir Jabatan?)
FEBRIANA FIRDAUS
TERPOPULER
Begini Cara Copot Ahok
Surya Paloh Temui Petinggi Partai Komunis Cina
Kemendagri Antisipasi jika Ahok Dijegal
Wanita Ini Teror Tetangga Demi Rumah Impian