TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon mengkritik negara-negara G20 yang memiliki standar ganda dalam memandang konfik di Palestina. Hal itu dia ucapkan dalam Aksi Bela Palestina di kawasan Monas, Ahad, 5 November 2023.
Fadli Zon mengaku mendapat amanah menjadi wakil presiden parlemen dunia untuk Al-Quds dan Palestina. Dalam kapasitas itu, Fadli Zon mengatakan telah berbicara di depan para ketua parlemen negara-negara G20.
Dari pertemuan itu, Fadli mengatakan negara-negara lain memiliki standar ganda dalam memandang konflik.
"Ini kemunafikan yang nyata," kata Fadli di kawasan Monas, Ahad, 5 November 2023.
Di satu sisi, kata Fadli Zon, negara-negara G20 memandang serangan balasan Ukraina kepada Rusia sebagai bentuk pembelaan tanah air.
"Tapi apa yang terjadi di Palestina, mereka bungkam dan mengatakan itu adalah teroris," kata Fadli.
Tunggu komitmen Indonesia untuk dukung Palestina
Indonesia, kata Fadli Zon, harus bersatu untuk mendukung Palestina. Dia mengatakan Palestina menunggu negara mayoritas muslim terbesar di dunia untuk bersuara.
"Mudah-mudahan komitmen kita untuk Palestina akan segera terlihat," kata Fadli.
Politikus Partai Gerindra itu berharap dengan dukungan Indonesia, Palestina bisa segera merdeka.
"Kita menyaksikan bahwa penjajahan di atas dunia hapus dan betul-betul musnah dari muka bumi," kata Fadli.
Fadli Zon merupakan satu dari sekian anggota DPR yang ikut dalam Aksi Bela Palestina itu. Selain Fadli, hadir pula Ketua DPR RI Puan Maharani serta anggota parlemen lainnya seperti, Jazilul Fawaid dan Hidayat Nur Wahid.
Situasi di Timur Tengah memanas sejak bulan lalu
Aksi Bela Palestina ini digelar setelah situasi di Timur Tengah memanas sejak awal bulan Oktober. Pemicunya adalah serangan kelompok milisi Hamas di wilayah Israel Selatan pada 7 Oktober 2023. Dalam serangan itu, Hamas juga disebut menyandera 240 warga Israel
Serangan itu direspon Israel dengan melakukan agresi militer yang mengakibatkan ribuan masyarakat sipil tewas. Tercatat sekitar sekitar 10 ribuan jiwa masyarakat sipil melayang. Berbagai negara mengutuk serangan Israel itu dan meminta mereka untuk segera menghentikannya. Meskipun demikian, Israel menolak menghentikan serangan itu sampai Hamas membebaskan sanderanya.
Aksi Bela Palestina di Monas diikuti puluhan ribu orang. Selain perwakilan dari DPR RI, hadir pula berbagai tokoh mulai dari mantan Ketua MPR RI, Amien Rais, mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin, Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, hingga calon presiden Anies Baswedan.