TEMPO.CO, Palangkaraya - Kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Tengah selama musim kemarau ini sudah melanda area seluas 629,36 hektare. Dari jumlah itu, baru sekitar 151,1 hektare yang dipadamkan. Kabut asap akibat kebakaran membuat Kota Palangkaraya diselimuti asap pekat, Senin, 8 September 2014.
Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Achmad Diran mengatakan proses pemadaman terhambat oleh minimnya sumber air dan jauhnya lokasi kebakaran. “Permintaan bantuan (satu unit helikopter dengan kapasitas 1 ton air) diharapkan segera tiba di Kalimantan Tengah pekan depan,” ujar Diran saat memantau pemadaman di Pulau Pisau, Senin. (Baca: Ratusan Hektare Hutan Dibakar Pas Lebaran)
Diran menuturkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana sudah mengirim satu helikopter berkapasitas 5 ton air untuk memadamkan api. Namun api masih sulit dipadamkan lantaran luasnya area yang terbakar.
Ia mengatakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah tak ingin peristiwa kebakaran hutan yang hebat tujuh tahun lalu terulang. “Waktu itu, kabut asap membuat sekolah diliburkan dan bandara ditutup,” tuturnya.
Dari pantauan Tempo di Kota Palangkaraya pada Senin, kabut asap amat pekat di pagi hari. Kondisi ini mengharuskan warga menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Namun, pada Senin sore, hujan lebat selama 30 menit yang mengguyur Palangkaraya membuat udara kembali bersih.
KARANA WW
Berita lain:
Korban Lumpur Lapindo Mengadu ke Presiden SBY
Dedengkot PPP Berencana Kudeta Suryadharma Ali
PDIP Segera Kuasai 51 Persen Parlemen