TEMPO.CO, Surabaya - Puluhan baliho bergambar Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang dipasang sejak bundaran Aloha, Sidoarjo, hingga mendekati jalan layang Wonokromo, Surabaya, rusak. Bagian wajah Cak Imin, begitu Muhaimin akrab disapa, hilang karena dirobek. (Baca: Jelang Muktamar, Penantang Muhaimin Belum Muncul)
Baliho berukuran sekitar dua meter kali satu meter itu dipasang untuk menyambut Muktamar PKB di Surabaya pada 31 Agustus-1 September 2014. Bergambar foto Cak Imin berkemeja putih, berkopiah hitam bertuliskan 'Politik Rahmatan Lil Alamin,' baliho-baliho itu dipasang teratur di tepi jalan dengan jarak 20-25 meter. (Baca: SBY dan Jokowi Hadiri Muktamar PKB di Surabaya)
Di sela-sela baliho juga dipasang spanduk bergambar Cak Imin dan Ketua Dewan Syura PKB KH Azis Mansyur serta bendera partai. Perobekan baliho diduga dilakukan pada malam hari, karena Ahad siang kemarin gambar-gambar tersebut masih utuh.
Wakil Ketua DPW PKB Jatim Mas'ud Adnan mengatakan jika robeknya gambar Muhaimin itu memang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, dirinya sangat menyesalkan. "Tadi saya cek baliho yang rusak hanya dua. Tapi saya ngeceknya tidak sampai Aloha, hanya di sekitar Jalan Ahmad Yani, Surabaya, saja," ujar Mas'ud, Senin, 25 Agustus 2014.
Mas'ud tidak tahu siapa yang melakukan perusakan baliho tersebut. Dia juga tidak tahu alasan perusakan, apakah karena perizinan yang belum beres atau karena hal lain. "Saya belum tahu yang melakukan siapa, yang jelas siapa pun yang melakukan, itu melanggar," ujarnya. (Baca: Jelang Muktamar, PKB Siapkan Pesaing Muhaimin)
Mas'ud menyesalkan masih ada pihak-pihak yang bertindak anarkitis. Padahal, menurutnya, PKB merupakan partai resmi yang dilindungi undang-undang. "Saya belum tahu masalah pelaporannya, itu biar diurus panitia (muktamar). Saya hanya menyayangkan cara-cara tersebut," ujarnya.
Sekretaris PKB Jawa Timur Thoriqul Haq menanggapi santai rusaknya baliho Cak Imin. Menurutnya, perusakan baliho tersebut dilakukan oleh pihak-pihak masih ingin bersama PKB tetapi telah berpindah partai. "Tidak apa-apa dirusak, nanti kita ganti dengan yang baru," ujarnya.
Thoriqul yang juga Ketua Komisi C DPRD Jawa Timur ini juga tidak berniat melaporkan permasalahan itu kepada pihak yang berwajib. "Tinggal mengganti saja apa susahnya," ujarnya. (Baca berita lainnya: Jelang Muktamar, Penantang Muhaimin Belum Muncul)
EDWIN FAJERIAL
Terpopuler