TEMPO.CO, Yogyakarta - Calon presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi setuju dengan pernyataan Mochtar Lubis yang menyebut enam ciri manusia yang mesti dihilangkan. "Saya kira ini betul," kata Jokowi dalam Simposium Nasional II, "Jalan Perubahan untuk Indonesia Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian 2014-2019" di Yogyakarta, Senin malam, 18 Agustus 2014. (Baca: Jelang Putusan MK, Tim Jokowi Optimistis Menang)
Enam ciri manusia yang dikutip Jokowi tadi pernah disampaikan Mochtar Lubis saat berpidato di Taman Ismail Marzuki pada 16 April 1977. Saat itu Mochtar Lubis menyampaikan pidato berjudul "Manusia Indonesia". Pidato tersebut menggariskan enam ciri manusia versi Mochtar Lubis, yakni munafik atau hiporkrit, enggan dan segan bertanggung jawab, bersikap dan berperilaku feodal, percaya tahayul, artistik (berbakat seni), dan lemah watak atau karakter. (Baca: Pencitraan, Jokowi-JK Tak Berani Hapus Subsidi BBM)
Menurut Jokowi, akan sulit membangun kemandirian bangsa jika sifat-sifat ini masih melekat. Dari situlah Jokowi kemudian memunculkan jargon "revolusi mental" sebagai wujud pembangunan manusia. "Pembangunan manusia harus segera dilakukan. Hasilnya mungkin baru 20 tahun lagi," kata Jokowi. (Baca: Mengapa Pidato Kemerdekaan Jokowi Peduli Veteran?)
Jokowi menyatakan mental yang kuat akan melahirkan etos kerja. Etos kerja akan menghasilkan produktivitas dan produktivitas akan meningkatkan daya saing. Nantinya, menurut Jokowi, batas antar-negara semakin menghilang. "Bahkan, paspor pun akan ditiadakan, entah kapan," katanya.
MUH SYAIFULLAH
Topik terhangat:
ISIS Pemerasan TKI Sengketa Pilpres Pembatasan BBM Subsidi Hasil Pilpres 2014
Berita terpopuler lainnya:
Mundur dari Pertamina, Karen Pindah ke Harvard
Tim Jokowi Tuding Saksi Tim Prabowo Ngarang
Mengapa ISIS Lebih Hebat dari Al-Qaeda?