TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mengatakan pemerintah sudah menolak segala bentuk kegiatan dan pemahaman tentang Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS) di Indonesia. Menurut dia, ISIS yang merebak saat ini hanyalah mengajarkan kekerasan.
"Kegiatan dan pemahaman ISIS sudah ditolak pemerintah karena hanya menciptakan unsur kekerasan," ujar Sutarman setelah melantik Kapolda Papua di Mabes Polri, Kamis, 14 Agustus 2014. (Baca: Waspadai ISIS, Tangerang Awasi Rumah Kos)
Kelompok apa pun yang berada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) jika mengandung unsur kekerasan, tutur Kapolri, akan ditindak tegas secara hukum.
Sutarman mengimbau kepada masyarakat agar berpikiran cerdas dan tidak turut ikut-ikutan atau mendukung kelompok yang menamakan diri Negara Islam tersebut. "Jangan ikut-ikutan dan mendukung." (Baca: Masyarakat Lumajang Tolak ISIS dan Kutuk Israel)
Untuk mencegah semakin luasnya pergerakan ISIS, dia sudah memerintahkan personel kepolisian di seluruh wilayah untuk memutus persediaan logistik kelompok itu. Menurut Sutarman, cara yang dilakukan kelompok ini untuk mendukung persediaan logistik dilakukan dengan melakukan perampokan atau lainnya. "Sudah beberapa kali kami tangkap," tuturnya. (Baca: Ada Lambang ISIS di Masjid, Tentara Bergerak)
Langkah penegakan hukum, ujar Sutarman, merupakan benteng terakhir untuk menyelesaikan masalah ISIS. "Itu harus kami lakukan demi mengamankan Indonesia dari bentuk-bentuk kekerasan."
TRI SUSANTO SETIAWAN
Terpopuler:
Novela Saksi Prabowo Doakan Israel
Begini Robin Williams Saat Pertama Ditemukan
Kenaikan Gaji PNS Jadi Pilot Project Jokowi
Ketua MK Ancam Pidanakan Saksi-saksi Palsu
Mau Ganti Dirut PLN, Dahlan Iskan Ditentang Wapres