TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Budi Susilo Soepanji mengatakan faham Negara Islam Suriah Irak (ISIS) tidak sesuai jika diterapkan di Indonesia. Sebab, kata dia, faham tersebut bertentangan dengan dasar negara Indonesia, Pancasila. (Baca: Polri: Ketua JAT Afif Dibaiat ISIS di Suriah)
"Terutama sila ketiga, Persatuan Indonesia," kata Budi kepada wartawan di kantornya di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu, 13 Agustus 2014.
Walhasil secara ideologi, kata Budi, faham ISIS tak sesuai dengan jiwa nasional bangsa Indonesia. Dia pun memuji karena banyak organisasi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia yang secara tegas menolak faham ISIS. (Baca: Anggota ISIS Puji Film Robin Williams)
Budi sendiri pesimistis faham ISIS bakal semakin berkembang pesat di Indonesia. Sebab, seluruh kekuatan intelijen akan bergerak cepat mencegah ajaran ISIS.
Sebelumnya, sekelompok warga Indonesia muncul dalam sebuah video perekrutan yang dirilis kelompok ISIS. Dalam video itu, para pendukung ISIS mendesak agar umat Islam di Indonesia bergabung dengan perjuangan mereka. (Baca: Rute Pendukung ISIS Dari Indonesia Menuju Suriah)
Dukungan itu pun disambut oleh sebagian warga Indonesia yang setuju terhadap pendirian kekhilafahan di Irak dan Suriah. Ratusan orang di Solo berbai'at mendukung ISIS beberapa waktu lalu. Dukungan serupa juga muncul di kota-kota lain di Indonesia. (Baca: Presiden ISIS Ditangkap di Cilacap)
Pengamat tindak pidana terorisme Al Chaidar menyatakan anggota ISIS telah membaiat sekitar 2 juta orang di Indonesia. Meski tak ada data pasti, ia mengklaim informasi tersebut langsung didapat dari rekannya yang pernah bergabung dengan ISIS di Irak.
INDRA WIJAYA
Berita Terpopuler:
Rini Soemarno Bicara soal Hubungan dengan Megawati
Penyebab Hilangnya Suara Jokowi-Kalla Belum Jelas
Lima Pemain MU Ditendang, Kagawa Aman
5 Hal Kontroversial tentang Syahrini
SBY, Orang Paling Tepat Bantu Transisi Jokowi