TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih, Joko Widodo, kembali meluncurkan terobosan untuk memantau kondisi kekinian masyarakat. Kebiasaan blusukan yang kerap dia lakukan sebagai salah satu cara menjawab persoalan dalam masyarakat akan dihadirkan dalam bentuk virtual.
"E-blusukan untuk menjawab bagaimana cara melihat persoalan dalam masyarakat," ujar Jokowi di depan Rumah Transisi, Kamis, 7 Agustus 2014.
Jokowi sengaja merancang konsep blusukan virtual. E-blusukan dirancang untuk semua kalangan masyarakat. Program ini diilhami oleh kebiasaannya melakukan blusukan selama menjabat kepala daerah. Sebab, ia mengaku tak dapat melakukan blusukan ke 34 provinsi ketika menjabat presiden. (Baca:Bahas 'Uang Plastik,' Gubernur BI Temui Jokowi)
"Program ini tidak bersifat segmented, siapa pun yang bisa mengakses, diperbolehkan mengakses," ujar Rini Suwandi, ketua tim transisi Jokowi. Mantan Wali Kota Solo ini juga membantah program ini hanya berlaku untuk masyarakat dari kalangan tertentu. "Justru semua bisa mengakses karena bersifat virtual," ujar Jokowi. Baca: Banyak Mencuit Jokowi, Akun Arkarna Dikira Di-Hack
E-blusukan dirancang memanfaatkan media sosial yang populer. Twitter dan Facebook disebut oleh Jokowi sebagai media sosial yang mungkin akan digunakan. Ia mempertimbangkan penggunaan aplikasi yang mudah diakses oleh orang muda. Namun ia mengaku program ini baru sebatas konsep.
DINI PRAMITA
TERPOPULER: