TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara tim kampanye nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Ade Rosiade, membantah opini yang beredar soal pembentukan panitia khusus pemilihan presiden di parlemen karena pihaknya merasa tidak percaya diri adalah sepenuhnya tidak benar.
Menurut dia timnya sangat optimis karena memiliki data real dari seluruh daerah di Indonesia. (Baca: Tim Prabowo Klaim Punya 21 Ribu Saksi di Sidang MK)
Menurut Ade, walaupun sidang tentang pemilu presiden berjalan di Mahkamah Konstitusi, pansus akan berjalan setelah masa reses anggora DPR selesai. "Setelah 15 Agustus 2014," kata dia kepada wartawan di Jalan Sisimangraja 21, Jakarta Selatan, Selasa, 5 Agustus 2014.
Ade mengatakan pansus ini merupakan upaya yang diajukan oleh masyarakat, karena dalam pilpres ditemukan kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif.
Sebelumnya, beberapa partai pengusung capres kalah Prabowo Subianto mengusulkan kepada DPR untuk membentuk pansus pilpres 2014. Tujuannya, menyelidiki dan mengusut adanya tindakan kecurangan yang terjadi selama pelaksanaan dan proses pemilihan umum presiden. (Baca: Pendukung Prabowo Sesumbar Bakal Kepung MK)
Koalisi Merah Putih menganggap pansus merupakan instrumen yang paling dapat diandalkan dalam mengusut adanya pelanggaran pemilu presiden. Terlebih, mayoritas anggota parlemen saat ini adalah pendukung Prabowo. "Pertarungan masih panjang, belum ada presiden definitif pengganti SBY," ujar Ade.
HUSSEIN ABRI YUSUF
Baca juga:
Warga Solo Hapus Mural Bergambar Bendera ISIS
KPK Periksa Ajudan Bupati Karawang
Agnes Mo dan Siwon Super Junior Saling Merindu
OPM Serang Konvoi Brimob di Papua