TEMPO.CO, Surabaya - Dinas Sosial Pemerintah Kota Surabaya memastikan uang kompensasi untuk pekerja seks komersial tambahan di kawasan prostitusi Dolly dan Jarak sudah tersalurkan. "Sudah clear. Bank Jatim sejak kapan hari sudah melaporkan ke Pemkot," kata Kepala Bagian Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Pemerintah Kota Surabaya Deddy Sosialisto kepada Tempo, Senin, 4 Agustus 2014.
Deddy menjelaskan, dari 115 pekerja seks komersial tambahan yang mengajukan diri untuk mendapat kompensasi sebesar Rp 5.050.000, hanya 79 orang yang mengurus buku tabungan di Markas Komando Rayon Militer 0832/1 Sawahan pada 24-25 Juli 2014 lalu.
Setelah mereka mengurus buku tabungan, proses administrasi pencairan dana pun dilakukan oleh Bank Jatim. Proses inilah yang relatif membutuhkan waktu sehingga para pekerja seks komersial tidak bisa langsung mengambil uang kompensasi. (Baca: Jelang Lebaran, 115 PSK Dolly Urus Kompensasi)
Seperti yang sempat dikeluhkan salah seorang pekerja seks komersial bernama Lisa (bukan nama sebenarnya) pekan lalu. Kepada Tempo, Lisa mengatakan uang kompensasi yang dijanjikan Pemkot belum masuk ke buku tabungannya. Padahal uang tersebut satu-satunya harapan Lisa untuk bisa pulang ke daerah asalnya dan dipakai sebagai modal usaha.
Karena belum bisa keluar dari Dolly, Lisa terpaksa kucing-kucingan menghindari razia aparat Satuan Polisi Pamong Praja. "Tanpa uang itu, saya enggak bisa pulang. Saya harus sembunyi-sembunyi menghindari razia," katanya. (Baca: Dolly Ditutup, Warga Rintis Usaha Baru)
Baca Juga:
Namun Deddy memastikan bahwa hari ini Lisa sudah bisa kembali ke kampung halamannya di Ngawi karena telah menerima uang kompensasi. Meski demikian, Lisa masih berencana mencari pekerjaan lain di Surabaya.
Dengan dicairkannya dana kompensasi tambahan, Pemerintah Kota Surabaya sudah tidak lagi memiliki tanggungan untuk para pekerja seks komersial. Pada pengambilan dana kompensasi kelompok pertama, ada 397 dari total 1.449 pekerja seks komersial yang mengurus kompensasi. Kini, kata Deddy, pihaknya tinggal melakukan pengawasan dan mengantisipasi munculnya pekerja seks komersial jalanan. (Baca juga: Pemasangan Plakat Bebas Prostitusi di Dolly Ricuh)
AGITA SUKMA LISTYANTI
Terpopuler:
Bagaimana ISIS Masuk Indonesia?
ISIS Hancurkan Makam Nabi Yunus, Ini Alasannya
Massa Kubu Prabowo-Hatta Paksa Gembok KPU
Jokowi Bantah Tudingan Preteli Koalisi Pro-Prabowo
Justin Bieber Serang Orlando Bloom di Pesta