Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penolak PLTU Batang Pilih Jokowi

image-gnews
Warga empat desa di Kabupaten Batang melakukan demo menolak pembangunan PLTU di kantor Badan Lingkungan Hidup Jawa Tengah di  Semarang (5/7). Tempo/Budi Purwanto
Warga empat desa di Kabupaten Batang melakukan demo menolak pembangunan PLTU di kantor Badan Lingkungan Hidup Jawa Tengah di Semarang (5/7). Tempo/Budi Purwanto
Iklan

TEMPO.CO, Batang - Siapa pun presiden dan wakil presidennya nanti, warga penolak pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Batang tetap akan berunjuk rasa di Jakarta. “Kami sudah mengagendakan audiensi atau demo ke Jakarta setelah presiden baru dilantik. Tuntutan kami cuma satu, PLTU jangan dibangun di Batang,” kata Roidi, Jumat, 11 Juli 2014.

Roidi adalah perwakilan warga penolak PLTU Batang, yang tergabung dalam Paguyuban UKPWR (Ujungnegoro, Karanggeneng, Ponowareng, Wonokerso, Roban). Paguyuban warga dari lima desa itu menolak pembangunan PLTU berbahan bakar batu bara karena khawatir lingkungannya rusak. Masalahnya, lokasi PLTU yang direncanakan berkapasitas 2.000 megawatt itu juga mencakup lahan produktif.

Paguyuban UKPWR kerap menggelar unjuk rasa untuk menolak keberadanaan PLTU. Mereka juga enggan menyediakan lahan mereka. Walhasil, megaproyek dari Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) itu terus molor dari target. Hingga kini, masih ada sekitar 29 hektare lahan yang belum dibebaskan.

Sadar akan pentingnya pemilu presiden, warga penolak PLTU Batang sejak awal sudah berkonsolidasi untuk memenangkan salah satu pasangan. Pilihan itu jatuh kepada Joko Widodo-Jusuf Kalla. Alasan mereka enggan mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa cukup simpel. “Warga tidak suka Hatta, karena mantan Ketua MP3EI,” kata Roidi.

Selain itu, sebagian warga juga kurang setuju jika presiden baru masih dari kalangan militer. Sebab, warga penolak PLTU Batang berkali-kali merasakan tindakan represif aparat yang menghalau aksi unjuk rasa. “Kalaupun nanti Pak Jokowi yang terpilih jadi presiden, kami tetap akan menemuinya di Jakarta, meminta agar proyek PLTU Batang dibatalkan,” kata Roidi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Besarnya harapan warga penolak PLTU akan perubahan nasib itu terlihat dari hasil penghitungan suara secara manual di seluruh tempat pemungutan suara (TPS) di Ujungnegoro, Karanggeneng, Ponowareng, dan Wonokerso. “Di empat desa itu, Jokowi mendapat 4.132 suara. Sedangkan Prabowo 1.967 suara,” kata sekretaris tim relawan Jokowi-JK di Batang, Amat Wirai.

Menurut Kepala Desa Ponowareng, Kecamatan Tulis, Darsani, antusiasme warganya dalam menggunakan hak pilih sudah terlihat sejak pemilu legislatif April lalu. “Semua mencoblos. Masalah PLTU tidak mengurangi besarnya antusiasme warga,” kata Darsani.  

DINDA LEO LISTY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Istana Klarifikasi Pidato Jokowi di Jerman: Penutupan Seluruh PLTU pada 2050, Bukan 2025

17 April 2023

Presiden Joko Widodo saat memberi sambutan pada Pembukaan Hannover Messe 2023 di Hannover, Jerman, Minggu malam (16/4/2023) waktu setempat. ANTARA/HO Biro Setpres/aa.
Istana Klarifikasi Pidato Jokowi di Jerman: Penutupan Seluruh PLTU pada 2050, Bukan 2025

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, mengklarifikasi pidato Presiden Jokowi di Jerman terkait penutupan PLTU.


Jaga Pasokan Listrik, Alasan ESDM Tetap Gunakan Batu Bara untuk Pembangkit Listrik hingga 2050

19 September 2022

Dadan Kusdiana, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM. Foto : Ruangenergi.com
Jaga Pasokan Listrik, Alasan ESDM Tetap Gunakan Batu Bara untuk Pembangkit Listrik hingga 2050

ESDM memastikan bakal tetap membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Batu Bara baru yang telah ditetapkan di dalam RUPTL PLN.


Jokowi Masih Izinkan PLTU Batu Bara Baru untuk Proyek Strategis Nasional

15 September 2022

Foto udara progres pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumsel 8 di Tanjung Lalang, Tanjung Agung, Muara Enim, Sumatera Selatan, Selasa 16 November 2021. Progres pembangunan PLTU mulut tambang terbesar di Asia Tenggara ini memiliki kapasitas 2 X 660 Megawatt telah mencapai 92,84 persen dan ditargetkan dapat selesai pada 7 Maret 2022 mendatang. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Jokowi Masih Izinkan PLTU Batu Bara Baru untuk Proyek Strategis Nasional

Jokowi mengecualikan pelarangan pengembangan PLTU baru untuk kondisi tertentu.


Greenpeace Khawatir RI Tak Mampu Capai Target Emisi Nol Persen karena PLTU Baru

18 Agustus 2022

Aktivis Walhi menggelar aksi di depan gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, 11 Desember 2020. Dalam aksinya mereka menuntut pemerintah untuk menghentikan pembangunan PLTU Batubara Jawa 9 dan 10 karena dinilai dapat merusak lingkungan dan menuntut pemerintah untuk beralih ke energi terbarukan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Greenpeace Khawatir RI Tak Mampu Capai Target Emisi Nol Persen karena PLTU Baru

Greenpeace menilai Indonesia masih membuka ruang pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) baru sampai 2030.


Batu Bara Banyak Digunakan, Pendanaan Diperlukan

16 Mei 2022

Optimalkan Sumber Daya, Pendanaan Batu Bara Tetap Diperlukan
Batu Bara Banyak Digunakan, Pendanaan Diperlukan

Di Indonesia tidak ada intervensi apapun dari pemerintah untuk menahan akses pinjaman bagi perusahaan tambang batu bara.


Harga Batu Bara Acuan Turun pada Mei Jadi 275,64 dolar AS per Ton

14 Mei 2022

Foto udara kapal tongkang bermuatan batu bara melintasi aliran Sungai Batanghari di Jambi, Selasa 8 Maret 2022. Pemerintah Daerah setempat kembali mewacanakan pemaksimalan Sungai Batanghari sebagai alternatif pengangkutan batu bara guna mengurai kepadatan angkutan hasil tambang di jalur darat provinsi itu, tapi terkendala laju pendangkalan di sejumlah titik. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Harga Batu Bara Acuan Turun pada Mei Jadi 275,64 dolar AS per Ton

Harga batu bara acuan pada Mei 2022 tercatat 275,64 dolar AS per ton atau turun 12,76 dolar AS per ton dari bulan sebelumnya.


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


PLN Pasang Turbin Gas di PLTGU Muara Karang Peaker

29 Juli 2019

20_ekbis_pltgumuarakarang
PLN Pasang Turbin Gas di PLTGU Muara Karang Peaker

PLN memasang Turbin Gas tipe M701 F5 pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Muara Karang Peaker yang terletak di Jakarta Utara.


Kasus PLN, Ini Profil PLTU Riau - 1

16 Juli 2018

21_ekbis_pltumuluttambang
Kasus PLN, Ini Profil PLTU Riau - 1

Penggeledahan rumah bos PLN Sofyan Basir oleh KPK membuat publik bertanya-tanya soal proyek PLTU Riau-1.