TEMPO.CO, Kupang - Sebuah perahu nelayan yang berangkat dari perairan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan hilang saat berlayar. Perahu itu diduga hanyut akibat gelombang tinggi.
Perahu nelayan itu hilang sejak Minggu malam, 8 Juni 2014. Perahu mengangkut tiga orang, seorang di antaranya masih anak-anak. "Kami baru menerima laporan pada Selasa malam," kata Kepala SAR Kupang, NTT, I Gede Ardana kepada Tempo, Rabu, 11 Juni 2014.
Tiga orang itu diketahui bernama Simon Nahak, 37 tahun, dan seorang kerabatnya, Alexander Kobo, 27 tahun. Putra Simon Nahak, Theodorus Tae Nahak, yang baru berusia 12 tahun, juga ikut dalam perahu.(Baca:Ajaib, Anak yang Selamat Dalam Tragedi Larantuka)
Siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Oesoko, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, itu ikut melaut bersama ayahnya. Theodorus sudah sering melaut bersama ayahnya sehingga ketika berangkat tidak ada yang melarangnya.
Ardana menjelaskan tim SAR segera melakukan pencarian dengan menyusuri alur pelayaran yang diduga dilewati oleh perahu itu sebelum menghilang.
Musibah perahu hilang ini adalah yang kedua kali terjadi dalam sepekan terakhir. Sebelumnya sebuah kapal penangkap ikan milik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Perikanan Wini, Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara, terseret gelombang tinggi. Delapan awaknya sempat terkatung-katung selama tiga hari sebelum ditemukan dalam kondisi selamat. (Baca:Korban Tewas Perahu Tenggelam Larantuka 9 Orang)
YOHANES SEO
Terpopuler:
Pemecatan Prabowo Tak Hanya Soal Penculikan
Waspada, Penyakit Haters Prabowo-Jokowi Menular!
Tragis, Pesepak Bola Asal Rusia Jualan Jus di Solo
Menhan Minta Panglima Usut Pembocor Dokumen DKP