TEMPO.CO, Luwu Utara - Hujan deras yang terus mengguyur Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, beberapa hari ini menyebabkan Sungai Rongkong meluap. Akibatnya, puluhan desa yang dilintasi sungai terbesar di Luwu Utara itu digenangi banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara Andi Eviana mengatakan jumlah desa yang digenangi air bertambah. Jika sebelumnya delapan desa terendam, ada lagi enam desa yang ikut terendam. Jadi total keseluruhan menjadi 14 desa.
Eviana menyebutkan, meski jumlah desa yang terendam air bertambah, ketinggiannya tidak sampai 1 meter. "Memang sampai Kamis sore ini banjir meluas, tapi ketinggiannya berkurang," kata Eviana.
Walaupun ketinggian air tidak sampai 1 meter, BPBD sudah mengimbau seluruh warga di 14 desa tersebut agar mengungsi, mengingat hujan masih sering mengguyur Kabupaten Luwu Utara, sehingga berpotensi terjadi banjir besar susulan. "Sudah kami imbau melalui pemerintah kecamatan agar mengungsikan warganya, terutama daerah yang paling parah dampak banjirnya," katanya.
Selain mengimbau warga untuk mengungsi, BPBD juga sudah menetapkan siaga bencana di 14 desa tersebut. "Daerah Malangke dan sekitarnya memang sudah langganan banjir. Siaga bencana kami berlakukan sebab potensi banjir susulan masih mengancam," katanya.
Dijelaskan Eviana, sore ini pihaknya bersama seluruh anggota dan staf BPBD Luwu Utara dibantu anggota TNI-Polri sudah disebar di seluruh titik banjir untuk membantu warga. "Kami masih melakukan inventarisasi apakah ada desa lain yang tergenang air atau tidak. Kami juga belum menemukan adanya korban jiwa akibat banjir ini," ujarnya.
Misra, seorang warga Desa Cenning, Kecamatan Malangke Barat, mengatakan banjir kali ini cukup parah. Sebab, ketinggian air mencapai 2 meter dan melumpuhkan seluruh aktivitas masyarakat. "Kami sangat waswas dengan banjir ini. Untuk sementara saya dan keluarga akan mengungsi ke rumah keluarga di desa lain," ujar Misra.
Sebelumnya delapan desa di tiga kecamatan di Luwu Utara terendam air setinggi 2 meter. Banjir ini disebabkan meluapnya Sungai Rongkong yang melintasi delapan desa tersebut. Akibat banjir itu, jalan penghubung antardesa terputus dan hanya dapat dilalui dengan menggunakan perahu. Kerugian akibat banjir diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Ratusan hektare ladang jagung milik warga gagal panen akibat diterjang banjir.
BPBD Luwu Utara sudah mendirikan posko tanggap bencana di lokasi banjir. Bantuan berupa makanan, pakaian layak pakai, dan obat-obatan juga sudah mulai didistribusikan.
HASWADI
Berita Terpopuler:
Yakuza Rekrut Anggota Secara Online
10 Fakta Unik tentang Yakuza
Yakuza Paksa Tunawisma Bekerja di PLTN Fukushima
Ini Alasan Vitalii Sediuk Memukul Brad Pitt