TEMPO.CO, Madiun - Serangan virus H5N1 atau flu burung di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, kian meluas. Ayam yang mati secara mendadak dengan ciri-ciri tubuh membiru tidak hanya ditemukan di Dusun Ngijo, Desa Lembah, Kecamatan Babadan. Hal serupa juga terjadi di Dusun Malang dan Dusun Jajar di desa setempat.
“Sudah ada seratus ekor lebih ayam yang mati mendadak,” kata Endang Widayati, salah seorang warga Desa Lembah saat dihubungi Tempo, Rabu, 4 Juni 2014.
Berdasarkan hasil rapid test atau tes cepat oleh petugas Dinas Pertanian Ponorogo sepekan terakhir, menurut dia, ayam-ayam tersebut dinyatakan positif terjangkit flu burung. Kini, para peternak semakin intens menyemprotkan disinfektan pemberian Dinas Pertanian ke kandang-kandang ayam. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit yang diakibatkan virus tersebut.
Menurut Kepala Seksi Kesehatan Hewan Bidang Peternakan dan Perikanan Dinas Pertanian Ponorogo Siti Barokah, serangan flu burung berpotensi meningkat saat ini. Apalagi musim pancaroba sedang berlangsung. Masa transisi perubahan musim hujan ke kemarau, menurut dia, bisa membuat stamina ayam drop, sehingga mudah terjangkit virus H5N1.
Siti mencontohkan, pada Selasa, 3 Juni 2014, belasan ayam di Desa Lengkong, Kecamatan Sukorejo, yang mati mendadak. Peternak menduga unggas tersebut terserang flu burung. Namun, setelah pihak Dinas Pertanian melakukan tes cepat, hasilnya negatif.
Karena itu, ia berharap agar peternak segera melapor ke petugas Dinas Pertanian jika ditemukan ayam yang mati mendadak. “Agar segera diperiksa dan diketahui penyebab kematiannya,” ujarnya.
Selain menindaklanjuti laporan peternak dan membagikan disinfektan, Dinas Pertanian juga memperketat distribusi unggas untuk mengantisipasi meluasnya serangan flu burung. Sebelum ayam dari arah Wonogiri, Jawa Tengah, masuk ke Ponorogo harus diindentifikasi di pos pantau yang berada di wilayah perbatasan antarprovinsi, tepatnya di Desa Biting, Kecamatan Badegan, Ponorogo.
NOFIKA DIAN NUGROHO
Terpopuler:
KPK Cegah Teman Dekat Ibas Yudhoyono
Tujuh Gereja di Cianjur Diancam Ditutup Paksa
Dicegah KPK, Ini Dua Versi Peran Teman Ibas