Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiga Saksi Penembakan TKI di Malaysia, Hari Ini Diperiksa

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Polis Diraja Malaysia mulai membuka penyelidikan atas dua satuan pengaman penembak empat Tenaga Kerja Indonesia yang sedang tidur di Bukit Lanjang, Selangor, Malaysia. Keduanya sedang terancam terkena Akta 1960 section 373 yaitu penggunaan senjata api tanpa alasan yang sah menyebabkan cedera. "Polis mulai buka siasatan (penyidikan) untuk dua satpam ini,"ujar petugas penghubung kepolisian Indonesia-Malaysia Komisaris Besar Dwi Priyatno kepada TEMPO, Kamis (17/3). Bila terbukti, keduanya akan dikenai hukuman dua tahun penjara. Menurut Dwi, sebetulnya penyidikan sudah akan dilakukan setelah duta besar Indonesia untuk Malaysia Rusdihardjo menjenguk empat TKI yang sempat dirawat di Rumah Sakit Selayang, Selangor, Sabtu (12/3). "Pak dubes minta ada penyidikan untuk kasus ini,"ujar Dwi.Rabu (16/3) ketika reka ulang dilakukan terungkap bahwa ada fakta yuridis yang belum lengkap untuk membawa keempat TKI sebagai orang yang diduga sebagai pelaku pencurian. "Barang yang dicuri apa? Gak ada juga," ujar Dwi. Saat itu, dari penuturan satpam yang hadir Farid Fazhar, hanya ada satu kontainer barang yang berisi sebuah televisi. Namun, hal itu tidak bisa dilakukan, karena bobotnya yang melebihi kekuatan manusia. "Barang buktinya hanya selongsong peluru (yang ditembakan)," ujar Dwi.Sayangnya, tidak ada Saiful Azhar, satpam yang memuntahkan peluru pertama kepada empat TKI yang sedang tidur di lekukan bukit mengarah ke hutan tempat mereka lari bila ada kejaran Polis Diraja atau pasukan Rela yang melaksanakan Operasi Tegas. "Mereka kaget dan langsung lari saat itu ada yang teriak Polis. ternyata saat mereka sudah tertembak, baru tahu itu cuma satpam,"ujar Dwi. Jarak lekukan ke atas bukit hanya sekitar 50 meter untuk masuk ke dalam hutan. Saiful, tidak bisa dihadirkan karena harus menjaga proses pemindahan uang di Bank Malaysia. Reka ulang itu menampilkan tiap adegan versi kedua pihak, yang diduga pelaku pencurian dan satpam yang menembak. "Agak aneh memang, tapi ya kalau itu kebiasaan siasatan (penyidikan) disini kita ikuti saja. mereka juga memberi ijin kami untuk bertanya kepada satpam dan TKI," ujar Dwi.Jumat (18/3) hari ini, tiga saksi dari pihak TKI, teman keempat TKI yang ditembak akan memberikan keterangan di Kedutaan Besar RI. Ketiganya, Adrianus, Abdul, dan Andi adalah orang yang ikut tidur tapi lolos dari peluru satpam dari perusahaan sekurity Armour. Menurut Dwi, pihak KBRI akan melakukan advokasi semaksimal mungkin melalui pengacara Chang Kian An dari Chang and Wong Advocates. "Kami sudah beritahukan, fakta yuridisnya sendiri belum ada. Tidak ada barang yang dicuri," ujar Dwi. Selanjutnya, proses persidangan tetap akan dijalani keempat TKI. "Kami akan berusaha semaksimal mungkin (membuktikan mereka tidak bersalah). Sebab fakta yuridisnya sendiri belum ada," ujar Dwi. Mereka terkena section 393 dari Akta 1960 dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara. Yophiandi
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

2 hari lalu

Rekaman CCTV yang memperlihatkan Mobil Alphard yang ditunggangi Brigadir Ridhal Ali Tomi. FOTO/video/x
Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.


Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

3 hari lalu

Rekaman CCTV yang memperlihatkan Mobil Alphard yang ditunggangi Brigadir Ridhal Ali Tomi. FOTO/video/x
Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.


Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

3 hari lalu

Anggota Polri saat melakukan olah TKP di Mampang Prapatan, Jakarta. ANTARA/HO-Polres Metro Jaksel
Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.


Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

3 hari lalu

Penampakan dari luar rumah di  Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan tempat Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas di dalam mobil pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.


Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

3 hari lalu

Rekaman CCTV yang memperlihatkan Mobil Alphard yang ditunggangi Brigadir Ridhal Ali Tomi. FOTO/video/x
Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

Brigadir RA atau Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard. Dikenal rajin beribadah dan pandai bergaul.


Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

3 hari lalu

Anggota Polri saat melakukan olah TKP di Mampang Prapatan, Jakarta. ANTARA/HO-Polres Metro Jaksel
Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menduga Brigadir RA tewas karena diduga bunuh diri. Ditemukan luka tembak di kepala.


Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

3 hari lalu

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro saat ditemui di Jakarta, Sabtu 27 April 2024. ANTARA/Ilham Kausar
Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

Keluarga almarhum Brigadir RA datang langsung dari Manado untuk mengecek TKP dan melihat CCTV. Ditemukan luka tembak di kepala korban.


Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

3 hari lalu

Anggota Polri saat melakukan olah TKP di Mampang Prapatan, Jakarta. ANTARA/HO-Polres Metro Jaksel
Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

Polisi menemukan luka tembak di pelipis kanan kepala Brigadir RA yang tembus ke bagian kiri kepala, bahkan hingga ke atap mobil Alphard.


Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

4 hari lalu

Ilustrasi penembakan. timeout.com
Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.


Penembakan di Memphis Amerika Serikat, 2 Tewas dan 6 Luka-luka

9 hari lalu

Ilustrasi penembakan. Haykakan.top
Penembakan di Memphis Amerika Serikat, 2 Tewas dan 6 Luka-luka

Dua pelaku penembakan di Memphis Amerika Serikat masih dalam pengejaran polisi. Belum diketahui motif penembakan.