TEMPO.CO, Jember - PT HM Sampoerna Tbk mulai memberikan pelatihan kewirausahaan kepada ribuan bekas buruh mereka yang pernah bekerja di pabrik sigaret kretek tangan (SKT) di Desa Garahan, Kecamatan Silo, Jember, Selasa, 3 Juni 2014.
Pelatihan itu dilakukan di gedung Soetardjo Universitas Jember. PT HM Sampoerna bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jember. "Pelatihan dilakukan bertahap selama lima kali. Hari ini 5.000 orang, selanjutnya masing-masing 450 orang," ujar Hidayat, Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jember. (Baca: Pabrik Tutup, Sampoerna Beri Latihan Kewirausahaan)
Dia menambahkan, persoalan pesangon untuk 2.492 bekas buruh itu juga sudah dituntaskan. PT HM Sampoerna, kata dia, akan membayarkan semua hak buruh mulai pekan kedua bulan ini. "Tidak ada masalah. Sampoerna memberi pesangon dan THR (tunjangan hari raya) antara Rp 7 juta hingga Rp 12 juta," katanya. (Baca: Buruh Sampoerna Terima Pesangon hingga Rp 12 Juta)
Henny Susanto, Head of Stakeholder Regional Relations and CSR PT HM Sampoerna Tbk, mengatakan pelatihan para bekas buruh Sampoerna itu terbagi dalam tiga sesi. Sesi pertama, kata dia, adalah materi motivasi usaha, kemudian kewirausahaan. "Yang ketiga pelatihan manajemen keuangan sederhana. Karena sebentar lagi mereka akan menerima pesangon dalam jumlah cukup besar," kata Henny.
Sampoerna, kata Henny, juga akan mulai memberikan uang pesangan kepada ribuan bekas buruhnya mulai 13 Juni 2014 nanti. "Tetapi kami upayakan dipercepat lagi agar para karyawan terdampak itu bisa segera mengelola dengan baik," ujarnya.
Manajemen Sampoerna resmi mengumumkan penutupan pabrik SKT ini pada 16 Mei 2014. Sekitar 2.700 buruh SKT di Plant Kunir di-PHK menyusul penutupan pabrik ini. Direksi PT HM Sampoerna Tbk menyatakan keputusan penutupan dua pabrik sigaret kretek tangan (SKT) milik Sampoerna yang beroperasi di Lumajang dan Jember merupakan dampak penurunan pangsa pasar segmen SKT, sehingga volume penjualan semua merek SKT ikut tergerus.
“Kami tidak melihat akan adanya perubahan tren pada segmen SKT dalam waktu dekat,” ujar Maharani Subandhi, Sekretaris Perusahaan Sampoerna, dalam keterangan pers yang diterima Tempo. (Baca: Penjelasan HM Sampoerna Soal PHK Ribuan Pekerjanya)
Menurut dia, keputusan merumahkan sekitar 4.900 pekerjanya yang berada di dua kabupaten itu merupakan dampak langsung dari penurunan tersebut. Perusahaan mencatat tahun lalu volume penjualan mengalami penurunan sebesar 13 persen, sementara hingga kuartal pertama tahun 2014 penurunan mencapai 16,1 persen.
MAHBUB DJUNAIDY
Berita Terpopuler
KPK Cegah Teman Dekat Ibas Yudhoyono
Lima Parpol di Pacitan Dukung Jokowi-JK
PDIP: Tak Ada Perwira TNI di Tim Sukses Jokowi
Mari Pangestu Usulkan Visa Gratis ke Negara Muslim
Ahok Dilaporkan Kuasa Hukum Udar ke Mabes Polri