TEMPO.CO, Balikpapan - Di depan ribuan guru yang menghadiri acara Implementasi Kurikulum 2013, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh menjelma jadi seorang stand-up comedian. Pemaparannya tentang kurikulum baru itu membuat para guru yang berseragam putih-hitam di Sangatta, Kutai Timur, tertawa terbahak-bahak.
"Seorang guru menjelaskan pada muridnya, ayam mengerami telurnya selama 22 hari. Murid bertanya, kenapa tidak 25 hari? Guru hanya menjawab, itu terlalu lama," ujar Nuh diikuti gelak tawa para peserta, Kamis, 29 Mei 2014.
Setelah itu, wajah Nuh mendadak berubah serius. Dia meminta agar guru-guru yang ada di hadapannya tak seperti guru dalam ceritanya itu. "Seorang guru harus bisa menjawab pertanyaan muridnya dan harus bisa membangkitkan nalar murid," ujarnya.
Menurut Nuh, banyak guru saat ini hanya memberi informasi pada murid tapi lupa fungsinya sebagai pencerah. "Kurikulum ini membuat guru harus bisa merangsang murid untuk selalu ingin tahu dan berpikir," ujarnya.
Maka itu, sejak tahun lalu sekitar 1,3 juta guru di seluruh Indonesia mendapat materi tentang Kurikulum 2013. Belum semua guru mendapat pembekalan terkait dengan kurikulum baru tersebut karena terkendala sertifikasi atau belum semua guru bergelar sarjana. (Baca seputar Kurikulum 2013 di sini)
Di Sangatta masih banyak guru yang belum bergelar sarjana, porsinya 20 persen dari sekitar lima ribu guru di sana. Namun dengan keterbatasan itu, Nuh masih memuji kemerataan dan upaya Dinas Pendidikan Kutai Timur untuk mengimplementasikan kurikulum baru tersebut.
Nuh mengklaim Kurikulum 2013 sebagai kurikulum dengan bahan ajar tanpa biaya pertama di Indonesia. Seluruh bahan ajar gratis, tanpa terkecuali. Proses percetakan sudah dilakukan tinggal distribusi ke seluruh wilayah Indonesia secara masif.
M. ANDI PERDANA
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Suryadharma Ali | Tragedi JIS
Berita terpopuler:
Didit Hediprasetyo, Putra Prabowo yang Mendunia
Kivlan Zein Ancam Adukan Komnas HAM ke Ombudsman
Scout Willis Topless di Jalanan New York