TEMPO.CO, Kendari - Kapal barang Alif Permata yang berlayar dari Pulau Buru, Ambon, dengan tujuan Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, dikabarkan tenggelam di sekitar perairan Laut Banda, Senin, 19 Mei 2014, sekitar pukul 19.00 Wita. Sebanyak 13 penumpang dan 3 anak buah kapal berhasil diselamatkan.
"Sementara itu, empat penumpang lainnya masih belum ditemukan," kata Kepala Seksi Operasi Kantor Search and Rescue (SAR) Kendari, Basrano, Selasa, 20 Mei 2014. (Baca juga: Kapal Paskah Larantuka Tenggelam Gara-gara Gonzalu)
Menurut dia, informasi tenggelamnya kapal itu diperoleh sekitar pukul 00.30 Wita dari Amirullah, anggota polisi. Berdasarkan informasi Amirullah--yang dihubungi oleh seorang penumpang KM Alif Permata, para penumpang berhasil diselamatkan para nelayan yang ada di kapal Fajar Mulia 07. Saat itu, KM Fajar Mulia 07 sedang melintas di wilayah perairan tersebut.
"Penumpang masih berada di KM Fajar Mulia. Saat ini tim kami tengah menjemput mereka. Kemungkinan pukul 22.00 Wita mereka baru tiba di kendari," ujar Basrano kepada Tempo.
Menurut Basrano, untuk melakukan pencarian atas empat penumpang yang hilang, tim SAR Kendari telah menurunkan 20 personel menggunakan satu rescue boat. Pencarian akan dilakukan pada koordinat 97,8 atau di antara perairan Laut Banda dan Pulau Buru.
Ditanya perihal sebab tenggelamnya kapal itu, Basrano menduga, insiden itu terjadi karena cuaca dan kondisi gelombang tinggi di sekitar Laut Banda yang bisa mencapai 4 meter. Gelombang setinggi itu sangat berisiko untuk pelayaran. (Baca: Tabrakan, Kapal Journey Tenggelam di Surabaya)
ROSNIAWANTY FIKRY
Berita Terpopuler
Aburizal Terima Tawaran Menteri Utama dari Prabowo
Merchandise Beracun Piala Dunia Ada di Indonesia
Pengamat: Hanya Dua Poros Capres, Jokowi Untung