Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Filipina Klaim Tangkap Pengebom Kedutaan Australia

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Manila: Kepolisian Filipina kemarin mengumumkan, satu di antara tiga tersangka anggota Jemaah Islamiyah yang ditangkap Desember lalu adalah pengebom Kedutaan Australia di Jakarta. Ia adalah Didi Residiana, yang disebut berasal dari Sukabumi, Jawa Barat."Dia (Didi) adalah satu di antara tiga pelaku bom bunuh diri, yang merencanakan dan mengeksekusi pengeboman di Kedutaan Australia, September 2003," kata Direktur Grup Intelijen Kepolisian Filipina Chief Superintendent Ismael Rafanan dalam konferensi pers di Manila, Jumat (11/3, seperti dikutip situs inq7.net.Dikatakannya, Didi awalnya diidentifikasi sebagai Ted Yolanda, warga negara Malaysia. Namun, kata dia, setelah dicek silang dengan Kepolisian Republik Indonesia, diketahui bahwa Ted adalah Didi Residiana, warga negara Indonesia.Bersama dua warga Indonesia yang juga disebut-sebut sebagai anggota Jemaah Islamiyah, yakni Mohamad Nasir Hamid and Mohamad Yusuf Karin alias Pais, Didi ditangkap di kota Zamboanga, wilayah selatan Filipina, pada Desember tahun lalu. Kepolisian Filipina menuduh mereka merencanakan pengeboman di Filipina pada Natal tahun lalu.Rafanan menyebutkan, Didi melatih teknik pengeboman di daerah asalnya pada 2003. Ia juga menyebutkan, Sukabumi merupakan wilayah operasi Jemaah Islamiyah, yang disebut sebagai salah satu sel Al-Qaidah.Namun, Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komisaris Jenderal Suyitno Landung saat dihubungi di Jakarta mengatakan, kantornya belum mengetahui tertangkapnya salah satu pelaku peledakan bom Kuningan itu. "Nanti saya cek dulu," katanya.Suyitno mengaku hanya mengetahui ada dua orang warga Indonesia yang tertangkap di Filipina, yakni Mohamad Yusuf Karin dan Mohamad Nasir Hamid. Menurut dia, Polri belum bisa memastikan keterlibatan mereka dalam aksi teror bom di Tanah Air. "Belum ada indikasi mereka terlibat dalam teror bom," tuturnya.Bom di depan Kedutaan Australia pada 9 September 2003 menewaskan belasan orang, termasuk tersangka pelakunya, Heri Golun. Empat orang tersangka lainnya telah ditangkap di Bogor pada 5 November 2003, yakni Rois alias Irwan Darmawan, Hasan alias Purnomo alias Agung, Sogir alias Ansori, dan Apuy alias Saiful Bahri.Hingga kini, dua tersangka yang lebih "kakap" belum bisa ditangkap, yakni Dr Azahari Husein dan Noor Din Mohammad Top. Menurut polisi, empat tersangka yang telah ditangkap itu mengakui keterlibatan Azahari dan Noor Din pada pengeboman di Kedutaan Australia. Erwin Dariyanto-Tempo
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

30 Juni 2022

Salah Abdelsalam. Foto : Wikipedia
Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

Pengadilan Prancis menjatuhkan vonis seumur hidup kepada Salah Abdeslam, satu-satunya pelaku teror Paris 2015 yang masih hidup


Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

10 Februari 2022

Sketsa seniman pengadilan Prancis Elisabeth de Pourquery yang menunjukkan Salah Abdeslam, salah satu tersangka kelompok yang diduga melakukan serangan Paris November 2015, dipajang di atas meja selama wawancara dengan Reuters di rumahnya di dekat Paris, Prancis, 27 September. 2021. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

Salah Abdeslam mengatakan bahwa ia tidak meledakkan rompi bom bunuh dirinya dalam serangan teroris di Paris, November 2015 yang menewaskan 130 orang


Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

8 September 2021

Polisi Prancis dengan perisai pelindung berjalan di antrean dekat gedung konser Bataclan menyusul penembakan fatal di Paris, Prancis, 14 November 2015. Orang-orang bersenjata dan pengebom menyerang restoran, bar, dan gedung konser yang ramai di lokasi sekitar Paris pada Jumat malam, menewaskan puluhan orang dalam apa yang digambarkan oleh Presiden Prancis sebagai serangan teroris yang belum pernah terjadi sebelumnya. [REUTERS/Christian Hartmann/File Foto]
Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

Prancis pada Rabu mengadili 20 orang terdakwa yang diduga terlibat dalam serangkaian aksi teror di Bataclan, Paris, pada 13 November 2015.


Direktur Utama Maskapai Batik Air Achmad Luthfie Meninggal

24 Januari 2021

Ilustrasi tokoh meninggal. Pixabay
Direktur Utama Maskapai Batik Air Achmad Luthfie Meninggal

Bergabung dengen Grup Lion Air pada 2000, Achmad Luthfie menjabat sebagai Direktur Utama Batik Air sejak 2013.


TNI AU Selidiki Ledakan TNT Usai Latihan Paskhas di Rokan Hulu

20 Juli 2017

Ilustrasi Ledakan
TNI AU Selidiki Ledakan TNT Usai Latihan Paskhas di Rokan Hulu

Kepala Dispen TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya menyebut pihaknya segera menyelidiki ledakan di Rokan Hulu yang diduga dari amunisi.


Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

20 Juni 2017

Sebuah mobil menabrak van polisi di Avenue des Champs-lysees di Paris. REUTERS
Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

Teror Paris kembali terjadi ketika pengemudi mobil sedan meledakkan diri saat berusaha menabrak iringan mobil polisi.


Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

7 Juni 2017

Polisi berjaga di depan Katedral Notre Dame, Paris, setelah terjadi serangan, Selasa, 6 Juni 2017 (Reuters)
Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

Pelaku penyerang perwira polisi di Katedral Notre-Dame, dalam teror di Paris, Selasa waktu setempat dalam aksinya sempat mengatakan: Ini untuk Suriah


Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

7 Juni 2017

Polisi berjaga di depan Katedral Notre Dame, Paris, setelah terjadi serangan, Selasa, 6 Juni 2017 (Reuters)
Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

Teror terjadi di Paris. Seorang pria menyerang polisi di depan Katedral Notre Dame, Paris.


Ancam Bom ke Gedung DAAI TV di Medan, Pria Ini Ditangkap

5 Januari 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Ancam Bom ke Gedung DAAI TV di Medan, Pria Ini Ditangkap

"Dia menuliskan, 'I Love ISIS. Kami telah beri kejutan di 5 titik di gedung DAAI TV.'"


Penjara Tak Membuatnya Jera

22 November 2016

Penjara Tak Membuatnya Jera

Bom gereja meledak lagi. Kali ini sasarannya adalah Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur. Pelakunya, Juhanda, mantan narapidana teroris bom buku 2011. Sebagai bangsa, kita telah "terperosok pada lubang yang sama".