TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh hari ini, Senin, 14 April 2014, memantau pelaksanaan ujian nasional di sejumlah sekolah menengah atas (SMA) di Jakarta. Dia mendatangi beberapa sekolah untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada hari pertama pelaksanaan ujian nasional untuk tingkat SMA ini. (Baca: Nuh: Ujian Nasional Pakai Standar Internasional)
Bersama Pelaksana Tugas Kepala Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Furqon, Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Istaryatiningtias, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan Nizam, Nuh berangkat untuk sidak pada pukul 05.00 dari rumah dinasnya di kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan. Mereka menuju SMAN 78 Jakarta di daerah Kemanggisan, Jakarta Barat.
Rombongan Nuh tiba di sekolah tersebut pada pukul 05.30. Namun, tak sampai lima menit di sana, ia langsung mengajak rombongannya pergi. "Bukan rayon," katanya. SMAN 78 ternyata bukan tempat penyimpanan soal ujian.
Rombongan kemudian menuju SMAN 112 Jakarta di Kembangan, Jakarta Barat, yang menjadi tempat penyimpanan soal ujian untuk Rayon 8. Di sana, Nuh menyaksikan langsung pembagian soal ujian kepada perwakilan 35 sekolah.
"Mereka harus memastikan amplop yang diterima tersegel dan diberi cap seperti ini. Nanti di depan murid mereka juga harus memperlihatkan amplop tersebut," katanya sambil menunjukkan amplop cokelat dengan segel bertuliskan "dokumen negara".
Tak hanya menjadi pertimbangan kelulusan, Nuh mengatakan, hasil ujian nasional tahun ini juga menjadi tiket masuk siswa ke perguruan tinggi. Menurut dia, ini pertama kalinya perguruan tinggi mengakui hasil ujian nasional sebagai syarat masuk ke universitas.
NUR ALFIYAH
Topik terhangat:
Pemilu 2014 | Jokowi | Pesawat Kepresidenan | MH370 | Prabowo
Berita terpopuler:
Bayi Meninggal di Pesawat Lion Air
Tim Pencari MH370 Mulai Menyerah
Bunuh Selingkuhan Ibu, Anak Masukkan Korban ke Kulkas