TEMPO.CO, Surakarta - Ratusan orang berseragam pramuka sigap memungut sampah di Jalan Slamet Riyadi, Surakarta, pada hari bebas kendaraan, Ahad pagi, 30 Maret 2014. Hanya membawa kantong plastik, mereka menyusuri Jalan Slamet Riyadi dari kawasan Gladag sampai Purwosari.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari acara Grebeg Sampah yang digagas Saka Kalpataru, organisasi yang mendukung pelestarian lingkungan di Surakarta. Ketua Saka Kalpataru Surakarta, Sri Rejeki, mengatakan organisasinya memiliki tujuan menciptakan lingkungan yang bersih tanpa sampah.
"Hari ini kami mengajak 200 pelajar dari sekolah menengah atas satu dan dua Surakarta untuk memungut sampah di Jalan Slamet Riyadi," katanya. Mereka berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 100 kantong plastik.
Dia mengajak masyarakat membiasakan perilaku hidup bersih. Misalnya, membuang sampah ke tempat sampah. "Kami mengajak warga hidup bersih dan sehat dan terbebas dari sampah," ujarnya.
Menurutnya, kegiatan bersih-bersih kota ini merupakan bagian dari usaha organisasinya untuk meraih Adipura bagi Surakarta. Januari hingga April 2014 adalah penilaian Adipura tahap kedua. "Penilaian tahap pertama dilakukan Oktober sampai November tahun lalu," katanya.
Dia akan rutin membersihkan sampah pada hari bebas kendaraan tiap Ahad. Pesertanya adalah anggota pramuka dari berbagai sekolah di Surakarta.
Selain membersihkan jalanan, organisasi yang baru berdiri pada 25 Maret lalu itu berencana ikut membersihkan sungai dari sampah. Sebab, sampah yang menumpuk di sungai menjadi salah satu penyebab banjir dan sumber penyakit.
Salah seorang peserta, Ari Priyono, siswa kelas X SMAN1 Surakarta, mengatakan aksi bersih-bersih sampah harus dilakukan oleh semua orang. Jika hanya satu elemen masyarakat yang bergerak, hasilnya tidak begitu terlihat. Dengan turut memungut sampah pada hari bebas kendaraan, dia berharap orang lain akan terinspirasi melakukan hal yang sama. "Atau minimal tidak membuang sampah sembarangan," katanya.
UKKY PRIMARTANTYO
Terpopuler:
Ini Aksi Bohong Penculik Bayi
Remy Sylado Kritik Keppres Soal Tiongkok
Ini Alasan Bondan 'Mak Nyus' Bela Prabowo