Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengelola Kebun Binatang Bandung Dilelang  

image-gnews
Sejumlah wisatawan memperhatika beruang di Kebun Binatang Bandung, Jawa Barat (2/1). Pengunjung Kebun Binatang pada liburan akhir tahun ini tidak seramai tahun lalu. TEMPO/Prima Mulia
Sejumlah wisatawan memperhatika beruang di Kebun Binatang Bandung, Jawa Barat (2/1). Pengunjung Kebun Binatang pada liburan akhir tahun ini tidak seramai tahun lalu. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Merasa dikecewakan dengan pengelolaan Yayasan Margasatwa Tamansari Bandung, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berencana melelang pengelolaan Kebun Binatang Bandung. Rencana itu muncul, setelah Pemerintah Kota Bandung menerima banyak keluhan masyarakat soal buruknya pelayanan kebun binatang. Selain itu, kebun binatang Bandung pun dinilai belum membayar pajak sejak 2008.

Selain mencari pengelola baru, Ridwan pun berencana membuat standar pengelolaan kebun binatang. “Kita akan lelang. Pemilik lama, atau pemilik baru silahkan, asal standar kebun binatangnya tidak seperti sekarang,” ujarnya, kepada Tempo, Selasa, 25 Maret 2014.

Yayasan Margasatwa Tamansari Bandung sebagai pengelola Kebun Binatang, kata Ridwan, berhak mengikuti proses lelang dengan syarat berkomitmen mengikuti standar Pemerintah Kota Bandung.

Dia menilai kualitas pengelola dalam mengurus Kebun Binatang Bandung, tidak sesuai dengan harapan masyarakat. ”Pelelangan ini adalah solusi dari keluhan masyarakat yang masuk ke Pemkot Bandung,” ujar Ridwan. Dia menambahkan, pihaknya tidak akan mengubah letak Kebun Binatang Bandung. “Masalah tata kota sih gak ada masalah, mau di tengah dan di pinggir juga sama saja.”

Saat pertama dibangun pada 1930, letak kawasan Kebun Binatang Bandung berada di pinggir kota, Ridwan bercerita. Namun, karena adanya perluasan batas Kota Bandung, maka saat ini, letak kebun binatang berada di tengah kota.

Saat ditanya soal penanganan tunggakan pajak yang belum dibayarkan pengelola kebun binatang, Ridwan mengaku telah membentuk tim yang bertugas menangani hal itu. Tim yang dikontrol oleh Kejaksaan Negeri Bandung itu, berhak memanggil paksa penyewa lahan aset Kota Bandung. Sebelumnya Ridwan sempat geram, karena undangan yang dilayangkan Pemkot Bandung kepada pihak pengelola, tidak pernah digubris.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Humas Kebun Binatang Bandung Sudaryo menuturkan, pihaknya tidak membayar sewa karena tanah Kebun Binatang Bandung berada dalam status sengketa. Pasalnya, sejak Oktober 2011 lalu, pihaknya kedatangan kuasa hukum ahli waris dari seseorang bernama Paiman, yang bertemu langsung dengan pengelola yayasan, yakni Romli. Saat ini, Romli, memegang bukti-bukti kepemilikan lahan tersebut, kata Sudaryo.

Dia mengaku sering kedatangan orang yang mengaku sebagai ahli waris dari lahan kebun binatang tersebut, namun tidak pernah dianggapnya. “Kali ini berbeda, karena Pak Romli dan Sudaryo memiliki kesamaan cerita,” ujar dia. Oleh sebab itu, saat ini pihaknya tengah menelusuri status kebun binatang, dan menghentikan pembayaran pajak kepada Pemkot Bandung.

Adapun mengenai surat peringatan yang dilayangkan Pemkot Bandung terkait dengan gugatan tersebut, Sudaryo mengaku pihaknya belum pernah menerimanya. Menurutnya, pihak yayasan kebun binatang selalu datang jika menerima surat panggilan Wali Kota.

PERSIANA GALIH

Berita lain:
MH370 Jatuh, Seluruh Awak dan Penumpang Tewas
Jatuhnya MH370 Diungkap Satelit Inggris
Pernyataan Lengkap PM Malaysia Soal MH370

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

20 Juni 2021

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park. Dok. Felicia Suadika
Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park memiliki 420 ekor satwa dari 62 jenis satwa.


Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

16 Februari 2021

Kawanan ekor gorila berada di kandangnya setelah dua kawanannya dinyatakan positif COVID-19 usai jatuh sakit  di Taman Safari Kebun Binatang San Diego di San Diego, California. San Diego Zoo
Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

Delapan gorila di Kebun Binatang San Diego telah pulih sepenuhnya setelah tertular Covid-19 bulan lalu.


Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

19 Juni 2018

Sejumlah pengunjung melihat hewan yang berada di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, 16 Juni 2018. Hari libur Lebaran kedua banyak dimanfaatkan ribuan warga untuk berlibur ke Kebun Binatang Ragunan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

Dokter hewan menyarankan Kebun Binatang Ragunan membatasi jumlah pengunjung agar satwa tidak stres.


Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

19 Juni 2018

Halte Transjakarta Dukuh Atas dengan tujuan Ragunan di padati antrian warga Jakarta, (01/01). Meski antrian panjang dan berdesakan warga Jakarta tetap antusias untuk berlibur ke kebun Binatang Ragunan. TEMPO/Dasril Roszandi
Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

PT Transjakarta mencatat jumlah penumpang bus Transjakarta rute Kebun Binatang Ragunan mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2018.


Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

19 Juni 2018

Sejumlah pengunjung memadati Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, 16 Juni 2018. Pihak Kebun Binatang Ragunan menargetkan 800 ribu pengunjung selama 15-24 Juni 2018 atau sekitar 80 ribu pengunjung per hari. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

Disebut minim tempat sampah, begini tanggapan pengelola Kebun Binatang Ragunan.


Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

18 Juni 2018

Wisatawan mengamati Gajah Sumatera atau
Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati mengatakan 95 persen satwa koleksi dipamerkan selama Libur Lebaran 2018.


Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

1 Desember 2017

Sejumlah petugas Rescue Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kota Yogyakarta memotong batang pohon tumbang di kandang burung Kasuari, Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta, 31 Maret 2016. TEMPO/Pius Erlangga
Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka juga tidak menargetkan jumlah kunjungan selama cuaca buruk, tapi tetap siap menerima pengunjung.


Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

20 November 2017

Pengunjung memberi makan rusa di Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Jawa Barat, 7 Juli 2016. Pengelola TSI menyiapkan area parkir dan menambah personel untuk pelayanan pengunjung saat liburan Idul Fitri. Tempo/ Aditia Noviansyah
Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

Mengaku telah melakukan hal bodoh yang berakibat fatal pada satwa, pelaku pencekokan miras ke satwa TSI di Cisarua, Bogor, menyesal.


Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

10 September 2017

Taman Safari Indonesia memberi kesempatan bagi pengunjung untuk memegang dan berfoto dengan ular koleksinya di Indopet Expo 2017 di ICE, BSD City, Tangerang, 10 September 2017. TEMPO/Maria Fransisca
Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

Taman Safari Indonesia memamerkan koleksinya, berupa ular dan burung kakaktua.


Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

4 Juli 2017

Seekor siamang meminum teh hangat untuk menghangatkan tubuhnya saat udara dingin di kebun binatang Debrecen, Budapest, Hungaria, 25 Janaruari 2017. (Zsolt Czegledi/MTI via AP)
Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

Tim BKSDA yang mengunjungi Kebon Rodjo juga menilai kondisi kandang satwa memenuhi standar.