TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono batal hadir dalam program bincang-bincang Kick Andy di Metro TV. Pembatalan itu disebabkan oleh beberapa pertanyaan sensitif yang bakal diajukan Andy F. Noya, pembawa acara Kick Andy, kepada SBY. Pertanyaan yang dianggap tendensius itu, misalnya, soal tuduhan korupsi, skandal korupsi Bank Century, dan tentang keluarga SBY. (Baca: Kronologi SBY Batal Tampil di Kick Andy Show)
Selain karena tidak sepaham dengan pertanyaan sensitif tadi, ada dugaan kegagalan mewawancarai SBY ini disengaja oleh Metro TV demi kepentingan Surya Paloh dan Partai Nasional Demokrat. Tuduhan itu dibantah oleh Manajer Newstainment dan Non-Bulletin Metro TV Agus Mulyadi. "Ya, nyetting kok ginian, enggak kelas, ah," kata Agus, Jumat, 21 Maret 2014.
Baca Juga:
Seperti diberitakan, pada peluncuran buku Surya Paloh berjudul Sang Ideolog, terungkap bahwa Presiden SBY pernah menjanjikan jabatan kepada Surya Paloh jika SBY terpilih sebagai presiden dalam pemilu presiden 2004. Saat itu SBY menawarkan jabatan Menteri Komunikasi dan Informatika.
Dalam pembatalan wawancara Kick Andy ini, kata Agus, Andy Noya-lah yang membatalkannya ketimbang program acaranya disetir dan tidak sesuai dengan prinsipnya. Adapun juru bicara Presiden SBY, Julian Aldrin Pasha, mengatakan keberatan atas pertanyaan Andy tak datang dari SBY, melainkan dari dirinya dan staf khusus Kepresidenan.
Mereka memutuskan tak merekomendasikan SBY menjalankan rencana wawancara yang sedianya terjadi Rabu, 19 Maret 2014, di studio Metro TV. (Baca: Wajarkah SBY Menawar Pertanyaan di Kick Andy?)
BUNGA MANGGIASIH
Topik terhangat:
Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century
Berita terpopuler lainnya:
Terkait Asap, Gubernur Riau Bentak Kapolres
Facebook Buka Kantor di Indonesia
CNN: Kuala Lumpur di Indonesia