TEMPO.CO, Surabaya -- Orang lama Kebun Binatang Surabaya dikabarkan hendak merebut kembali KBS dari tangan Pemerintah Kota Surabaya. Ada tanda-tanda kubu Perkumpulan Taman Flora dan Satwa Surabaya, Stany Soebakir, melawan Wali Kota Tri Rismaharini.
Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (KBS), Ratna Achjuningrum, mengungkapkan dirinya menerima surat dari Stany yang menentang Pemerintah Kota Surabaya mendapatkan izin lembaga konservasi dari Kementerian Kehutanan. “Sekali pun sekarang KBS telah menerima izin prinsip sebagai bagian dari izin konservasi, Pak Stany bilang itu diperoleh secara ilegal," kata Ratna kepada Tempo, Kamis, 20 Maret 2014.
Surat itu diterima Ratna pada 27 Februari lalu, selang sepuluh hari setelah KBS menerima izin prinsip dari Kementerian Kehutanan, yaitu pada 17 Februari 2014.
Stany juga menyebutkan semua benda, baik yang bergerak maupun tidak, arsip beserta dokumen adalah milik perkumpulan dan tidak bisa diganggu gugat. Meskipun surat tersebut bernada negatif, Ratna tak ingin menanggapinya. "Karena saya sudah diberi wewenang penuh oleh Wali Kota untuk mengelola ini. Saya tidak bertanggung jawab kepada pihak lainnya," ujar Ratna.
Stany Subakir, kata Ratna, sepertinya masih ingin campur tangan pada pengelolaan KBS. Kata Ratna, hal ini terlihat dari intensitas Stany berkunjung ke KBS, terutama bila ada kejadian-kejadian tertentu di KBS, seperti satwa mati, aksi protes karyawan, dan pemberian uang pensiun. Tak hanya itu, mantan Ketua Perkumpulan Taman dan Flora Surabaya itu juga kerap kali menggelar rapat tertutup dengan kroni-kroninya.
Baca Juga:
Direktur Operasional PDTS KBS, Liang Kaspe, pun disebutnya memfasilitasi kehadiran Stany. Stany beberapa kali berkunjung ke KBS. Namun, setelah Ratna menegur Liang supaya jangan terlalu sering bertemu dan rapat dengan Stany, Liang pun akhirnya membawa Stany ke Rumah Sakit Hewan, tempatnya bekerja.
"Kami menghormati beliau sebagai sesepuh dan perintis KBS. Tapi perlu diingat, pengelolaan KBS buka lagi di tangan beliau sekarang," kata Ratna.
DEWI SUCI RAHAYU