Saksikan videonya: Ini Penampakan Seram Jenglot yang Gegerkan Warga Surabaya
Semula, Suprayitno berencana melarung Jenglot sepekan kemudian. Namun, belakangan benda itu mulai membuat dia kerepotan. "Kondisi kantor kecamatan jadi jujugan warga untuk melihat Jenglot. Dari anak kecil, ibu-ibu, sampai yang tua, bahkan dari media. Luar biasa," ujarnya saat ditemui wartawan di perkampungan nelayan Cumpat, Rabu, 18 Oktober 2017.Baca juga: Heboh Jenglot, Ini Kesaksian Agus Curik yang Melarungnya ke Laut
Soal Jenglot, Camat Bulak Persilakan Diperiksa ke Laboratorium
Pria berkumis itu mengeluh, gara-gara Jenglot pelayanan di kantor kecamatan jadi terganggu. Jika Jenglot tetap disimpan di kantornya, ia dan para pegawai bakal terus disibukkan oleh kedatangan pengunjung. "Makin banyak pengunjung yang melihat, malah membuat nuansa mistik atau sirik. Jadi kami memutuskan sebaiknya dilarung hari ini saja," tutur dia.
Bersama beberapa pegawai kecamatan, Suprayitno membawa Jenglot berbalut kain putih dalam kotak kayu itu ke pinggir pantai. Selanjutnya dia menggunakan perahu menuju Selat Madura sisi timur Jembatan Suramadu.
Simak:
Jenglot Temuan di Pantai Surabaya Disimpan di Kecamatan BulakPerahu berlayar sampai sekitar dua kilometer dari bibir pantai. "Kami larung di posisi sekiranya kedalaman sudah mencapai arus untuk bisa membawanya sampai ke tengah laut," ucapnya.
Kendati keaslian Jenglot itu belum jelas benar, namun ia meminta masyarakat tetap menghormati fenomena tersebut. Di Surabaya yang metropolitan, kata dia, masih ada yang memegang tradisi maupun ritual tertentu. "Hari gini masih ada seperti itu di metropolis. Tapi kita hormati budaya seseorang, atau hasil karya seseorang."