TEMPO.CO, Jakarta - Identitas jenazah penyelam perempuan Jepang yang ditemukan terdampar di sisi barat Pulau Sempu, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu sore, 15 Maret 2014, sudah diketahui bernama Shoko Takahashi.
"Berdasarkan keterangan suaminya, 85 persen positif jenazah itu bernama Shoko Takahashi. Nanti mau dikremasi atau apa, ya, itu menjadi hak si suami,” kata Kepala Satuan Polisi Air Ajun Komisaris Slamet Prayitno, Ahad malam, 16 Maret 2014. Suami Shoko bernama Putu Mahardana Sembah, 35 tahun.
Atas seizin Putu, dilakukan visum luar pada jasad Shoko. Visum dilakukan oleh dokter spesialis forensik, Eriko Bawesti Ningtyas. Putu mengenali jenazah istrinya dari pakaian selam hitam bertuliskan "Sea People dan Aqua Lung" masing-masing di bagian depan dan belakang, alat pengait tabung oksigen di punggung, serta bra hitam bermotif batik. Ini pakaian dalam terakhir yang dipakai Shoko.
Sekitar pukul 20.30, peti mati dibawa ke dalam ruang otopsi dan setengah jam kemudian peti dimasukkan ke dalam mobil ambulans Mazda buatan tahun 2002 bernomor polisi N-9582-CG. Pukul 21.10, Putu beserta sopir dan seorang petugas IKF meninggalkan lokasi untuk kemudian menuju Banyuwangi dan menyeberang ke Bali.
Shoko merupakan satu dari tujuh penyelam Jepang yang sempat hanyut terseret arus laut saat menyelam di perairan Nusa Lembongan, Bali, pada pertengahan Februari lalu. Setelah empat hari pencarian, lima orang ditemukan dalam kondisi kritis, seorang ditemukan sudah meninggal, dan berselang hampir sebulan Shoko ditemukan di Malang.
Jenazah Shoko, 36 tahun, ditemukan dalam kondisi tanpa dua pergelangan tangan, kaki, dan kepala. Jasad masih terbungkus pakaian selam warna hitam dengan tempat tabung oksigen masih terpasang di punggung.
ABDI PURMONO
Berita Terpopuler
Makan Siang PDIP, Jokowi Saweran
Prabowo: Calon Pemimpin Mencla-mencle Berbahaya
Prabowo Sempat Dilarang Berikan Topi ke Kader
Kenapa Dahlan Iskan Pilih Demokrat?
Jokowi: Senin sampai Jumat, Saya Masih Gubernur