TEMPO.CO, Bandung - Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi II Bandung, Zunerfin, mengatakan mulai 1 April 2014 tarif kereta ekonomi turun. "Rata-rata penurunannya 50 persen," katanya saat dihubungi Tempo, Selasa, 11 Maret 2014.
Menurut Zunerfin, turunnya tarif kereta eknomi itu berlaku sejak 1 April 2014 nanti. Penurunan tarif itu diputuskan setelah kerja sama pelayanan angkutan publik kereta api diteken oleh pemerintah dan PT Kereta Api Indonesia pada 3 Maret 2014 lalu. "Tahun ini PT KAI mendapat tugas melaksanakan angkutan pelayanan publik dengan nilai PSO (public service obligation) keseluruhan Rp 1,224 triliun," katanya.
Subsidi tarif kereta ekonomi itu didistribusikan pada seluruh Daerah Operasi PT Kereta Api di seluruh Indonesia. Subsidi tarif yang diperuntukkan layanan kereta api ekonomi di wilayah Daerah Operasi II Bandung berkisar Rp 37 miliar.
Di wilayah kerja Daerah Operasi II Bandung, seluruh kereta ekonomi jarak jauh serta sedang mengalami penurunan tarif. Subsidi tarif untuk kereta rute jarak jauh diperoleh kereta Pasundan (Kiaracondong-Surabaya Gubeng) dan kereta Kahuripan (Kiaracondong-Kediri). Tarif kereta Pasundan yang sebelumnya Rp 110 ribu turun menjadi Rp 55 ribu, sedangkan kereta Kahuripan dari Rp 105 ribu turun menjadi Rp 50 ribu.
Tarif kereta jarak sedang juga turun separuhnya, yakni untuk tarif kereta Kutojaya Selatan rute Kiaracondong-Kutoarjo. Sebelumnya Rp 60 ribu, setelah (menerima) PSO menjadi Rp 35 ribu.
Zunerfin mengatakan khusus kereta ekonomi komuter di wilayah Daerah Operasi II, tarifnya tidak ikut turun. Alasannya, sejak 1 Januari 2014, PT Kereta Api sudah memberlakukan tarif bersubsidi bagi kereta komuter tersebut, kendati belum ada kepastian pemberian subsidi.
Tarif subsidi itu diberlakukan untuk kereta Cilamaya Ekspres (Purwakarta-Jakarta), kereta Jatiluhur (Purwakarta-Jakarta), kereta Ekonomi Lokal Purwakarta Cibatu, serta kereta Bandung Raya Ekonomi. Setiap tarif kereta itu berkisar Rp 1.500-3.000.
Dia mengatakan, bagi pemesan tiket kereta ekonomi penerima subsidi yang telah membeli tiket keberangkatan 1 April 2014 dengan harga lama, PT Kereta Api akan mengembalikan kelebihan pembayarannya. "Kelebihan tarif itu akan dikembalikan di tempat tujuan penumpang. Kalau dikembalikan di stasiun pemberangkatan khawatir penumpang bisa terlambat berangkat," kata Zunerfin.
AHMAD FIKRI