TEMPO.CO, Jakarta - Chevron Geothermal Indonesia Ltd membantah isu beredar di media sosial yang menyatakan Gunung Ciremai, Jawa Barat, telah dijual kepada mereka senilai Rp 60 Triliun. "Semua investor bisa ikut tender, dan Chevron mendapatkan prospek ini melalui tender terbuka," kata Ida Bagus kepada Tempo, Selasa, 4 Maret 2014.
Manager Policy, Government, & Public Affair Chevron, Ida Bagus Wibatsya menjelaskan perusahaannya mengikuti proses tender terbuka yang dilaksanakan panitia tender Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Korporasinya menilai wilayah kerja panas bumi Ciremai merupakan salah satu prospek panas bumi di Indonesia.
Setelah ditetapkan menjadi pemenang tender pada 2012, Chevron menggandeng badan usaha milik daerah Jawa Barat sesuai dengan kehendak pemerintah daerah. "Saat ini masih dalam tahap pembicaraan."
Setelah mendapat kesepakatan kerja sama, barulah Pemprov Jawa Barat mengeluarkan izin usaha pertambangan. Wibatsya mengatakan penetapan pemenang tender di wilayah kerja dan proses pengembangan panas bumi berjalan sesuai dengan undang-undang dan peraturan pemerintah. Menurut dia, sampai saat ini, Chevron belum memasuki wilayah Ciremai. Di sana juga belum ada kegiatan fisik karena izin usaha pertambangan belum turun.
"Chevron selalu mengikuti aturan pemerintah dalam usahanya mendapatkan kesempatan berinvestasi di mana pun di dunia, termasuk di Indonesia," kata Ida Bagus.
Perusahaannya, kata dia, berkonsultasi dengan pemerintah pusat, daerah, maupun pemangku kepentingan lainnya, termasuk masyarakat setempat. Chevron juga melakukan sosialisasi. "Ini merupakan syarat mutlak agar mendapatkan kerja sama yang baik," ujarnya.
Isu penjualan Gunung Ciremai beredar melalui broadcast BBM dan media sosial lainnya, seperti Facebook dan Twitter. Riuh di dunia maya itu memunculkan seruan untuk menyelamatkan Gunung Ciremai dengan hashtag #saveciremai.
Adapun Staf Khusus Presiden Bidang Bencana dan Bantuan Sosial Andi Arief membantah isu tersebut. "Tidak ada kebijakan atau dalam rencana sekalipun menjual Gunung Ciremai kepada Chevron dengan harga Rp 60 triliun," katanya di Jakarta, Senin, 3 Maret 2014, seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet. Andi Arief meminta agar berita bohong tersebut segera dihentikan.
NIEKE INDRIETTA
Berita Terpopuler
Ruhut Sitompul: Jokowi Klemar-klemer Kok Nyapres?
Film Ini Menampilkan Yesus yang Seksi
Indra Sjafri: Fisik Pemain Timnas U-19 Dahsyat