TEMPO.CO, Kediri -Kubah lava di puncak Gunung Kelud dipastikan hancur dalam letusan Kamis pekan lalu, 13 Februari 2014. Dibutuhkan waktu sedikitnya tiga tahun untuk memenuhi air kawah kembali.
Kepala Pos Pemantauan Gunung Kelud di Dusun Margomulyo, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Khoirul Huda mengatakan letusan pada Kamis lalu itu dipastikan telah memusnahkan kubah lava. Hal ini karena kuatnya daya dorong dari bawah hingga menghancurkan material vulkanik ke udara. "Meski belum ke lokasi, saya pastikan kubah lavanya hilang," kata Khoirul, Jumat, 21 Februari 2014.
Hilangnya kubah lava ini membuka peluang terbentuknya kembali ceruk di puncak Kelud. Namun meski diguyur hujan terus-menerus, dibutuhkan waktu yang lama untuk membentuk sebuah danau. "Setidaknya tiga tahun baru penuh," kata Khoirul.
Saat ini tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi belum berani mendekat ke lokasi letusan. Jika tidak ada aktivitas vulkanik yang berbahaya, tim baru akan melihat langsung dan memotret ceruk baru itu lima hari ke depan.
Juru bicara Pemerintah Kediri Edhi Purwanto mengatakan akan segera membenahi kembali kawasan wisata Kelud. Keberadaan danau kawah justru meningkatkan daya tarik wisatawan Kelud. Apalagi sejak bertahun-tahun danau kawah Gunung Kelud menjadi ikon wisata. "Baru erupsi 2007 kemarin kan muncul kubah," katanya.
Ia berharap periodesasi letusan Kelud akan kembali normal yakni 20 tahunan. Hal ini akan memudahkan pemerintah mengelola pariwisata di kawasan itu.
HARI TRI WASONO