TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulan Bencana memastikan masih ada beberapa warga bertahan di radius 10 kilometer dari puncak kawah Gunung Kelud. Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho mencontohkan di Kecamatan Ngantang, Malang. Menurut dia, ada banyak alasan bagi masyarakat hingga enggan mengungsi.
"Pertama, merasa lebih aman berada di daerah rumahnya, memikirkan ternak mereka, dan ketiga karena tinggal di pengungsian tidak enak," kata Sutopo kepada Tempo, Sabtu 15 Februari 2014.
Alasan penolakan mengungsi tidak sampai di situ. Beberapa penduduk juga emoh ke pengungsian karena alasan faktor usia. Pun ada yang takut kalau mengungsi barang-barang di rumah menghilang. Meski begitu BNPB tetap melakukan evakuasi penduduk.
Jumat kemarin, sekitar 550 kepala keluarga di Dusun Sumberpetung, Desa Sepawon, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri menolak mengungsi. Mereka memilih kembali ke rumah setelah sempat tak terurus di lokasi pengungsian, Kantor Koperasi Desa Pranggang.
"Kami tak betah tinggal di pengungsian karena menahan lapar dan haus," kata Widodo, warga Dusun Sumberpetung. "Kami benar-benar tidak diurus." (Baca juga: Pengungsi Kelud Dapat Bantuan Rp 10 Ribu per Hari).
Bersama warga lainnya, Widodo meenginap di pengungsian sejak Kamis, 13 Februari 2014, pukul 22.00. Namun pengungsi yang kebanyakan orang tua, perempuan, dan anak-anak ini baru mendapatkan makanan pukul 11.00, keesokan harinya. Bahkan air minum yang disediakan tak lebih dari tiga dus air mineral kemasan gelas yang hanya mencukupi 160 orang. "Pemerintah daerah tidak memperlakukan warga dengan manusiawi."
Hingga kini, ada 56.089 jiwa yang mengungsi di 89 titik. Wilayah yang paling banyak jumlah pengungsinya adalah Kabupaten Malang dengan 25.150 jiwa di 17 titik. Disusul Kota Batu, Malang, 11.084 jiwa pengungsi tersebar di 26 titik. (Baca juga: Pengungsi Kelud Butuh Selimut dan Makanan Bayi).
Seterusnya Kabupaten Kediri dengan 10.895 jiwa di 38 titik. Lalu Kabupaten Blitar dengan jumlah pengungsi di 3 titik yang mencapai 8.193 jiwa. Terakhir Kabupaten Jombang dengan 767 pengungsi di 5 titik. Sedangkan korban tewas mencapai empat orang.
SINGGIH SOARES | HARI TRI WASONO
Terpopuler:
Sengkarut Dana Haji, Menteri Agama Terlibat?
Gerindra Usung Aher dan Ridwan Kamil Calon Wapres
Terungkapnya Korupsi tak Hanya dari Rekening Jumbo
Waspadai SMS Donasi Gunung Kelud
Menlu AS John Kerry Tiba di Jakarta