TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Pertanian Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, siap menghadang ternak yang masuk dari Jawa Tengah untuk menghindari penularan flu burung (avian influenza). Dinas juga mengingatkan peternak tentang virus flu burung yang dibawa ternak dari Jawa Tengah. Sebab, sebelumnya ditemukan ribuan itik di Sragen mati karena flu unggas.
"Kami sosialisasikan dan melakukan pendampingan kepada peternak dan masyarakat supaya mewaspadai penyakit itu," kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman, Widi Sutikno, Jumat 7 Februari 2014.
Dia menjelaskan, pengusaha yang akan mengirim ternak ke luar daerah harus mengantungi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Di Sleman ada 8 pos kesehatan hewan yang sewaktu-waktu memeriksa kesehatan ternak. “Jika tidak ada surat-surat yang memenuhi kesehatan hewan, pengiriman bisa dibatalkan,” katanya.
Ketua Asosiasi Peternak Ayam Daerah Istimewa Yogyakarta Hari Wibowo menyatakan, ada atau tidak ada flu burung, peternak harus memperhatikan kebersihan dan kesehatan hewan. “Peternak juga harus memantau kabar adanya penyakit di daerah lain,” ujarnya.
Populasi ayam potong di Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai 150 ribu per hari. Sekitar 25 persen populasi ayam itu berasal dari Sleman.
MUH SYAIFULLAH