TEMPO.CO, Surabaya - Belum terungkap hasil uji laboratorium Universitas Airlangga soal kematian tiga satwanya, Kebun Binatang Surabaya (KBS) kembali kehilangan koleksi. Tadi malam, sekitar pukul 20.00, Candrika, harimau putih, ditemukan mati di kandangnya. Menurut juru bicara KBS Agus Supangkat, Candrika, harimau betina itu mati karena menderita radang paru-paru.
"Sakitnya sudah lama, terdeteksi sejak 23 Januari 2014," kata Agus kepada wartawan di KBS, Jumat, 7 Februari 2014. Sebelum mati, nafsu makan Candrika kurang baik karena permukaan lidahnya rusak. Oleh karena itu, harimau benggala itu tak bisa menelan atau menggigit makanan dengan baik. Selain itu, ditemukan banyak karang pada giginya.
Candrika, kata Agus, termasuk dalam daftar satwa yang tua dan sakit. Menurut Agus, usia Candrika telah mencapai usia harapan hidupnya. (baca: Diotopsi, Usus Komodo KBS Berwarna Merah)
Candrika ditemukan tewas di kandangnya pada pukul 20.00, Kamis, 6 Februari 2014, oleh petugas karantina. Malam itu juga, dokter hewan Rahmat mengotopsinya. "Organ dalamnya dikirim ke Universitas Airlangga untuk uji laboratorium," kata Agus.
Kini koleksi harimau KBS tinggal lima ekor, terdiri dari dua jantan dan tiga betina. Selain Candrika, kata Agus, akan ada sekitar 83 satwa yang akan mati dalam waktu dekat. Hewan-hewan itu tua, sakit, dan cacat.
DEWI SUCI RAHAYU