TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan tak bisa berbuat banyak atas protes Singapura mengenai penggunaan nama Usman-Harun sebagai nama kapal perang Indonesia.
Hingga saat ini, tutur dia, Singapura belum menyampaikan keberatan secara resmi mengenai protes ini. "Kami hanya mencatat adanya pandangan seperti ini," kata Marty saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis, 6 Februari 2014.
Dia mengatakan, beberapa hari lalu, sebelum meninggalkan Indonesia, Menteri Luar Negeri Singapura K. Shanmugam meneleponnya. Dalam pembicaraan itu, Shanmugam menyampaikan pandangan mengenai sikap Singapura atas penamaan kapal perang Indonesia tersebut. "Saya hanya semata mencatat," ujarnya.
Sebelumnya, Channel News Asia memberitakan bahwa Menteri Luar Negeri K. Shanmugam menyampaikan keberatannya kepada Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. (Baca juga: Tragedi di Balik Penamaan KRI Usman Harun).
Menurut Shanmugam, penamaan Usman-Harun ini akan melukai perasaan rakyat Singapura, terutama keluarga korban dalam peristiwa pengeboman MacDonald House di Orchard Road pada masa konfrontasi dengan Malaysia tahun 1965.
Pasalnya, nama Usman dan Harun diambil dari nama dua anggota KKO (Komando Korps Operasi yang kini bernama Marinir), Usman dan Harun Said yang mengebom MacDonald House pada 17 Oktober 1965. Peristiwa itu menewaskan tiga orang dan melukai puluhan lainnya. Usman dan Harun kemudian dieksekusi di Singapura.
WAYAN AGUS PURNOMO
Sambut SBY, Ratusan Siswa Diusir Lantaran Berteduh
Bill dan Hurley Bercinta di Samping Kamar Hillary
Hanya Jokowi yang Masuk Kriteria Capres Habibie
Anas Urbaningrum Beberkan Soal Century ke KPK
Di Mata Najwa, BJ Habibie Tak Kenal Rhoma Irama
Anas Sebut Ada Perintah Politik SBY Soal Century
Apa Persamaan Jokowi-Gus Dur Versi Jusuf Kalla
Ini Model yang Diduga Selingkuhan Bill Clinton
Bill Clinton Dituding Selingkuh Lagi
Musikus Ini Menipu Penggemarnya Selama 18 Tahun