TEMPO.CO , Jakarta: Aroma dupa dan lilin menguar dan tercium sangat kuat di dalam Klenteng Dharma Bhakti, Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat, Jumat, 31 Januari 2014. Ratusan warga Tionghoa hilir mudik memenuhi kelenteng, sebagian khusyuk berdoa. Seorang pria paruh baya terlihat memejamkan mata dan mulutnya tak henti bergerak di depan patung Dewi Kwan Im yang terletak di salah satu sudut kelenteng.
Pria itu membakar dupa, lilin, kertas doa. "Saya khusus berdoa agar negeri ini tidak terus-terusan kena musibah," ujar warga Glodok bernama Liong Ji Wong (65) itu seusai sembahyang. Meski setiap akhir pekan dia rutin beribadah di kelenteng ini, namun momen hari raya Imlek menjadi kesempatan khusus buat Wong menyampaikan harapannya setahun ke depan. "Imlek itu spesial buat saya, karena hari ini kita memulai tahun baru dengan harapan baru."
Wong mengaku sedih melihat kondisi Indonesia yang sering terkena musibah. "Saya sedih merayakan imlek saat di daerah lain banyak warga yang kebanjiran atau harus mengungsi karena gunung meletus," ujarnya.
Menyambut pergantian tahun dari Tahun Naga Air menuju Kuda Kayu ini, Wong berdoa agar kehidupan warga Indonesia lebih sejahtera. Dia menyampaikan doanya kepada Dewi Kwan Im, yang dikenal sebagai Dewi Welas Asih.
Makna tahun kuda kayu, kata Wong, ialah tahun yang penuh tantangan dan petualangan. Namun, dia menambahkan, jika melihat sifat kuda yang liar sekaligus bisa ditaklukan maka dalam setahun ke depan akan banyak kejutan.
"Kalau kita berhati tulus dan penuh kelembutan, kuda itu akan jinak dan sangat bermanfaat buat manusia, tapi jika hati kita kotor kuda akan liar dan mendatangkan malapetaka," lanjut Wong.
Wong mengatakan, di tahun kuda kayu segala hal yang dikira baik bisa menjadi buruk, sebaliknya, segala hal yang buruk bisa menjadi baik. "Harus lebih waspada."
Wong juga berharap, pada pemilihan presiden yang berlangsung di tahun kuda kayu, Indonesia akan mendapatkan pemimpin yang berhati tulus. "Agar membawa kedamaian bagi Indonesia."
Hal yang sama diungkapkan David Lie (37). Warga Mangga Besar yang mendatangi kelenteng pada Jumat siang ini berdoa agar bangsa Indonesia lebih makmur di tahun yang baru ini. "Tentu kami berharap yang baik-baik, kehidupan aman, usaha lancar, dan rezeki mengalir," ujarnya.
David merasa prihatin dengan kondisi Indonesia yang kerap tertimpa musibah. "Saudara saya juga ada yang rumahnya kebanjiran di Kapuk, memang Imlek ini penuh ujian."
Tapi dia berharap di tahun yang baru, peruntungan akan menjadi lebih baik.
PRAGA UTAMA