TEMPO.CO, Semarang - Bencana tanah longsor di Kota Semarang merusak 25 rumah hingga membuat penghuninya mengungsi. Kejadian di Kampung Trangkil Baru, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, itu terjadi selama dua hari berturut-turut sejak Rabu hingga Kamis, 23 Januari 2014.
"Kejadian saat hujan diawali suara retakan tembok pada Rabu malam," kata Kushendratno, Ketua RT 06 RW 10 Perumahan Trangkil Baru, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, kepada Tempo, Kamis, 23 Januari 2014.
Ia memastikan longsor disebabkan guyuran hujan yang tak kunjung usai sejak beberapa hari hingga Rabu malam. Akibatnya, tanah di wilayah perbukitan itu mulai retak dan merusak rumah warga. Musibah ini tak menimbulkan korban karena warga sudah mengetahui tanda-tanda bencana dari suara retakan.
"Sekitar pukul 05.00 hari Rabu terdengar suara benda berat yang jatuh sehingga warga ke luar rumah. Ternyata longsor," Kushendratno menambahkan. Kondisi paling parah berada di Gang Pancoran V dan VI.
Di lokasi itu terdapat 15 rumah yang mengalami kerusakan sangat parah, sementara 10 rumah lainnya retak di beberapa bagian. Longsor susulan juga terjadi hingga Kamis siang sehingga kerusakan menjadi lebih parah. "Tanah terus bergerak dikhawatirkan akan merambat ke kampung lain," ujar dia.
Baca Juga:
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Semarang, Komisaris Besar Djihartono, mengimbau warga menjauh dari rumah mereka untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan. Ia menjamin keamanan barang-barang berharga milik warga tak diambil orang. "Saat ini keselamatan lebih utama," kata Djihartono saat meninjau lokasi kejadian.
EDI FAISOL
Berita Terpopuler
Buron BLBI Adrian Kiki Tiba di Kejaksaan Agung
Di Mata Najwa, Mega Mengaku Suka Bersiul My Way
Apa Kata Megawati Soal Hubungannya dengan SBY?
Benarkah Tenda SBY di Sinabung Rp 15 Miliar?