TEMPO.CO, Samarinda - Heikopter Bell 412 EP milik TNI Angkatan Darat yang melakulan pendaratan darurat di Desa Long Sulit, Kecamatan Mentarang Hulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, siang kemarin, Rabu, 22 Januari 2014, akan diterbangkan kembali ke Bandara Juwata, Kota Tarakan, Kalimantan Utara.
"Helikopter dan semua penumpang selamat. Sekarang menunggu cuaca baik untuk terbang kembali ke Tarakan," kata Sekretaris Badan Perbatasan Kabupaten Nunukan Samuel ST Padan, Kamis, 23 Januari 2014.
Helikopter tersebut sempat hilang kontak di wilayah perbatasan RI-Malaysia sebelum mendarat darurat dan ditemukan di Desa Long Sulit. Peristiwa yang diketahui berdasarkan laporan warga itu tidak bisa segera diketahui karena perangkat komunikasi SSB (Single Sideband Modulation) di Desa Long Sulit terganggu akibat kondisi cuaca yang buruk.
Samuel mengatakan mendapat informasi dari warga Rabu, 22 Januari 2014, sekitar pukul 13.45 WITA. Namun, jaringan komunikasi di di Desa Long Sulit terganggu hingga Rabu malam. "Di Desa Long Sulit itu komunikasi hanya bisa melalui radio SSB. Pada saat cuaca buruk tak berfungsi," ujarnya.
Baru pada Kamis pagi, 23 Januari 2014, komunikasi melalui radio SSB berfungsi dan mengabarkan helikopter yang mengangkut tujuh personel Raiders 100 Medan, yang bertugas untuk mengamankan wilayah perbatasan RI-Malaysia, selamat.
Helikopter dengan tiga awak tersebut hilang kontak setelah terbang dari Bandara Juwata, Kota Tarakan, sekitar pukul 13.30 WITA. Helokpter yang mengangkut 10 personel Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Raider 100 Medan, terbang menuju Long Bawan, Kabupaten Nunukan.
FIRMAN HIDAYAT
Berita Terpopuler
Disebut Capres Banjir, Jokowi: Masa Bodoh!
Risma Temukan 2 Karung Duit di Kebun Binatang Surabaya
Akun Instagram Ani Yudhoyono Terpopuler di Dunia
Titik Banjir Hari Ini 22 Januari 2014