TEMPO.CO, Bandung - Polisi dari Polrestabes Bandung menembak mati dua pria pelaku penjambretan bermotor di tanjakan Jalan Lemah Neundeut, Kota Bandung, Kamis subuh, 16 Januari 2014. Keduanya ditembak sesaat setelah menjambret tas berisi laptop milik penunggang sepeda motor di depan kampus Universitas Maranatha, Jalan Surya Sumantri (baca juga: Polisi Tembak Don King dan Rekannya).
Kepala Polrestabes Bandung Komisaris Besar Mashudi mengatakan, peristiwa penjambretan terjadi sekitar pukul 03.30 WIB, bertepatan saat mobil patroli Polrestabes melintas di lokasi kejadian. "Sehingga polisi bisa langsung mengejar dua pelaku yang naik sepeda motor berboncengan ke arah utara atas Jalan Surya Sumantri," kata dia.
"Dekat pompa bensin, mereka belok kiri masuk Jalan Lemah Neundeut. Saat itu, mobil patroli berusaha memepet motor pelaku sambil melepas tembakan peringatan ke atas," kata Mashudi di lokasi kejadian, Kamis, 16 Januari 2014.
Dipepet mobil, para pelaku kehilangan keseimbangan dan sepeda motor mereka akhirnya menabrak trotoar kiri jalan hingga terjatuh. "Saat hendak ditangkap, pelaku masih melawan dengan mengeluarkan golok, sehingga anggota kami terpaksa menembak kedua pelaku," ujar Mashudi.
Pantauan di lokasi, kedua pemuda terkapar tanpa nyawa di depan rumah kosong yang tengah dibangun di tanjakan Lemah Neundeut. Salah satu pelaku mengenakan jaket hitam, kaus oblong putih, jin biru, dan sepatu sport hitam. Seorang lagi mengenakan jaket hitam, kaus oblong hijau, jin biru, dan sepatu sport hijau.
Keduanya tertembak di bagian badan atas yang ditutupi jaket. Sedangkan motor matik hitam bernomor polisi D-6934-HY--tunggangan pelaku--berada sekitar 8 meter dari posisi kedua korban. Sepeda motor tersebut patah gagang rem sebelah kiri.
"Barang buktinya sebilah golok, pisau, laptop milik korban, dan sepeda motor yang digunakan pelaku," kata Mashudi. Jasad pelaku dibawa ke instalasi jenazah Rumah Sakit Hasan Sadikin. "Identitas pelaku masih kami selidiki, apakah mereka residivis atau bukan, atau pelaku pembunuhan di jembatan Paspati atau bukan," kata Mashudi.
ERICK P. HARDI