TEMPO.CO, Yogyakarta - Peredaran uang di Daerah Istimewa Yogyakarta meningkat tajam sepanjang musim libur Natal dan Tahun Baru. Bank Indonesia mencatat telah menyalurkan uang sebesar Rp 833 milyar pada bank di Yogyakarta sejak 16-30 Desember 2013. “Padahal proyeksi bank-bank itu (semula) Rp 612 milyar,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI DIY Arief Budi Santoso, Selasa 31 Desember 2013.
Arief menjelaskan, uang itu disalurkan ke bank untuk memenuhi kebutuhan uang di masyarakat lewat penarikan di kantor bank dan mesin ATM. Peningkatan itu, salah satu alasannya, disebabkan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Yogya sepanjang musim libur ini. “Mereka kan butuh menarik uang untuk belanja di Yogya,” katanya.
Menurut Arief, transaksi keuangan di Yogyakarta memperlihatkan perkembangan yang positif. Banyak orang luar daerah berupa wisatawan yang membelanjakan uangnya, tempat usaha di Yogyakarta pun bergerak dan berkembang. BI DIY mencatat, sepanjang Januari-Desember 2013 ini menerima uang masuk (in flow) sebesar Rp 2,07 trilyun.
Asisten Direktur Kantor Perwakilan BI DIY Djoko Raharto mengatakan besarnya uang yang disalurkan BI pada bank di Yogyakarta menunjukkan besarnya transaksi keuangan sepanjang musim libur ini. “Dengan besarnya keuangan yang dikeluarkan pada bulan ini, pemasukan uang (in flow) yang diterima BI pada bulan berikutnya pun akan bertambah besar,” katanya.
ANANG ZAKARIA