TEMPO.CO, Pelabuhan Ratu - Jasad Abdulah Syafei, mahasiswa asal Cimanggis, Depok, ditemukan mengambang di pinggir perairan laut Karangpapak, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sekitar 2 mil dari tempat kejadian musibah, Senin, 23 Desember 2013, sekitar pukul 17.30 WIB. Abdullah terseret ombak di kawasan wisata Karanghawu, Palabuhan Ratu, bersama dua wisatawan lain, sehari sebelumnya.
Tim SAR Daerah Kabupaten Sukabumi mengevakuasi jasad korban tenggelam akibat kecelakaan laut di perairan Karanghawu, Cisolok, pada Minggu, 22 Desember 2013, lalu. Evakuasi dilaksanakan setelah Tim Sarda melakukan pencarian jasad korban hingga ke tengah laut.
"Tubuh korban kami temukan mengambang dengan kondisi pakaian yang dikenakannya masih utuh. Tapi kedua bola mata dan wajah sudah rusak. Namun saat evakuasi berlangsung cukup mudah, karena jasad korban sudah ke pinggir terseret gelombang. Evakuasi jasad korban selesai Magrib," kata Ketua Tim SAR Daerah Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri Assidiq, melalui sambung telepon, Senin, 23 Desember 2013.
Menurut dia, upaya pencarian pertama dilakukan pada pagi hari dengan menyisir sepanjang pantai dan karang di sekitar tempat kejadian musibah. Karena pencarian masih nihil, Tim SAR memutuskan untuk melaksanakan pencarian hingga ke tengah laut pada siang harinya. "Saat pencarian ke tengah laut, sempat kesulitan karena gelombang tinggi dan curah hujan terus-menerus, sehingga membuat pencarian di hari kedua tidak akan membuahkan hasil," ujarnya.
Meski pencarian terhadap jasad korban sempat terkendala cuaca buruk, namun selang empat jam, Tim Sar akhirnya berhasil menemukan korban di pinggir pantai kawasan Arena Bakti, Karangpapak, Cisolok. "Usai dimasukkan ke dalam kantong mayat, jasadnya langsung dibawa ke RSUD Palabuhanratu untuk diidentifikasi dan divisum at revertum," kata Okih.
Okih menambahkan, walaupun kejadiannya baru dua hari, namun kondisi wajah korban sudah tampak rusak, hanya tubuh serta pakaiannya masih tetap utuh dan belum bau. "Kemungkinan wajah korban rusak akibat terbentur karang. Sebab, di tempat kejadian musibah itu penuh hamparan karang laut," katanya.
DEDEN ABDUL AZIZ