Dewan Pengawas Omah Munir yang juga bekas Hakim Konstitusi, Abdul Mukhtie Fadjar, mendukung Omah Munir sebagai obyek sejarah HAM di Indonesia, sekaligus monumen penanda bagi rakyat Indonesia untuk tidak melupakan semua tindak pelanggaran HAM. “Berwisata ke Kota Batu belum lengkap kalau tidak berkunjung ke Omah Munir. Pembangunan Omah Munir bukanlah hal yang mudah, tapi lebih sulit lagi untuk memelihara dan melestarikannya,” kata Mukhtie.
Acara pembukaan Omah Munir dihadiri sekitar 500 orang dari berbagai kalangan, seperti aktivis HAM, akademisi, mahasiswa, seniman, dan politikus. Selain Punjul, Butet, dan Mukthie Fadjar, peresmian Omah Munir, antara lain, dihadiri pula oleh tokoh pembela HAM, Usman Hamid, Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saifuddin, anggota Komisi Nasional HAM Roichatul Aswidah, Wakil Wali Kota Malang Sutiaji, serta ekonom Faisal Basri.
Sesuai namanya, museum ini didedikasikan untuk mengenang dan merawat perjuangan Munir Said Thalib, pejuang HAM asal Kota Batu, yang lahir pada 8 Desember 1965 dan meninggal karena diracun pada 7 September 2004. Peresmian Omah Munir dilakukan bertepatan dengan ulang tahun Munir ke-48.
ABDI PURMONO
Topik Terhangat
Mandela Wafat | Blusukan di Tahanan KPK | Kasus Sitok | Paul Walker | Jokowi Nyapres
Berita Terpopuler
Inilah Dua Kasus Pemicu Mundurnya Dirut PLN
Demokrat Ingin Ruhut dan Boni Hargens Berdamai
Kenapa Kicauan Farhat Bikin Dhani Kesal pada Maia?
Hasil Pertandingan Liga Primer Inggris