TEMPO.CO, Mojokerto - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) diharapkan turun tangan menelusuri transaksi keuangan di rekening atas nama Mustofa Kamal Pasa, Bupati Mojokerto. Analisis transaksi PPATK dibutuhkan untuk membuktikan dugaan suap. “Perlu ditelusuri apa betul uangnya masuk ke rekening yang dimaksud,” kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Advokat Indonesia Mojokerto, Anam Anis, Jumat, 22 November 2013.
Menurut dia, slip transfer tidak cukup kuat digunakan sebagai bukti di pengadilan. Selain itu, menurut advokat senior, ini perlu dibuktikan peruntukan uang yang diduga fee proyek dari pengusaha tersebut. “Harus ada kepastian hukum uang itu untuk apa, bisa jadi untuk urusan lain (bukan suap).”
Kepastian hukum itu jadi tantangan aparat penegak hukum, baik kepolisian maupun jaksa yang menyidik perkara. “Itu tugas penyidik untuk membuktikan,” ujarnya.
Tuduhan suap berupa fee proyek ke Mustofa mencuat setelah terdakwa kredit fiktif Bank Jatim, Carolina Gunadi, mengaku pernah mentransfer uang ratusan juta dan mengirim uang tunai miliaran rupiah ke Mustofa. Dua saksi yang kemarin dikonfrontasi adalah petinggi Bank Mega Cabang Jombang, Untung Sujadi dan Heri Prasetya.
Untung adalah kakak ipar Direktur PT Cipta Inti Parmindo, Yudi Setiawan, yang tersangkut sejumlah kasus, di antaranya pembobolan Bank Jatim dan Bank Jabar Banten, serta suap impor daging sapi. Fee itu diduga dikirim dan ditransfer sebagai imbalan proyek yang didapat Yudi di Mojokerto.
Untung dan Heri mengaku pernah diminta Yudi membayar tagihan kartu kredit Bank Mega, BCA, dan BNI milik Mustofa. Transfer dilakukan tiga tahap mulai bulan Februari-April 2011 dengan total sekitar Rp 91,5 juta. Pembayaran dilakukan dari rekening Bank Mega milik bekas istri Yudi, Carolina Gunadi. Selian transfer, Untung dan Heri juga mengaku pernah memberi uang tunai untuk Mustofa selama Januari-Maret 2011 yang mencapai Rp 1,5 miliar.
Mustofa dalam keterangannya di pengadilan, semalam, membantah tudingan suap itu. “Saya tidak kenal mereka dan tidak pernah meminta Yudi membayarkan kartu kredit saya,” ujarnya. Mustofa mengklaim telah menutup semua rekeningnya sejak jadi Bupati Mojokerto tahun 2010.
ISHOMUDDIN