TEMPO.CO, Bengkulu - Seekor gajah bernama Yanti, 27 tahun, milik Pusat Latihan Gajah (PLG) di Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu, ditemukan tewas mengenaskan dengan mata, telinga, mulut, dan kemaluannya berdarah pada Kamis, 7 November 2013. Gajah tersebut diduga mati karena keracunan.
"Kami telah mengirim tim untuk menginvestigasi dan melakukan otopsi terhadap Yanti. Bila otopsi selesai, maka penyebab kematian Yanti akan diketahui," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Bengkulu, Anggoro Dwi Sujarto, Jumat, 8 November 2013.
Ia melanjutkan, hasil investigasi dan otopsi baru bisa diketahui sekitar sepekan ke depan karena beberapa potongan sampel gajah seperti perut, jaringan, hati dan kotoran harus dikirim terlebih dahulu ke Balai Besar Veternier di Bogor. "Investigasi juga melibatkan dokter hewan, polisi hutan, pawang, dan beberapa tim lainnya,” kata dia.
Tim juga akan menyelidiki pawang yang bertanggung-jawab atas gajah Yanti. Dengan matinya Yanti, maka koleksi gajah di PLG Sebelat, Bengkulu, hanya tersisa 20 ekor lagi. Hingga saat ini, tim gabungan BKSDA masih melakukan otopsi dan investigasi di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
PHESI ESTER JULIKAWATI
Terpopuler
Miss Jinjing: Atut Pakai Tas Hermes, Sudah Pas!
Miss Jinjing: Atut Marah, Tempo Salah Tulis Harga
Ahok: Demo Buruh Jangan ke Saya, Presiden Dong!
Dipecat, Hakim Vica Menenangkan Diri