Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Salami Ibu Korban, Pelaku Penembakan Minta Maaf  

image-gnews
AP/Anupam Nath
AP/Anupam Nath
Iklan

TEMPO.CO, Mojokerto - Kapten (Inf) Wari Hartono, perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI) pelaku penembakan salah sasaran di Mojokerto, Jawa Timur, meminta maaf kepada keluarga korban. Wari sempat menyalami ibu Fahmi Baharun, Sehun Assegaf, saat rekonstruksi kasus penembakan di rumah kontrakan korban di Desa Tunggalpager, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, 4 November 2013.

"Saya minta maaf," kata Wari sambil menyalami Sehun meski dengan tangan terborgol. Wari adalah Perwira Seksi Intelijen Komando Distrik Militer 1007/Banjarmasin dan sebelumnya pernah menjabat Perwira Seksi Intelijen Batalyon Infantri 503 Mojokerto.

Sehun dan sejumlah kerabat Fahmi ikut menyaksikan proses rekonstuksi. Meski anaknya jadi korban dan tidak sampai meninggal dunia, Sehun tetap sabar dan tidak ada reaksi yang keras dari keluarga korban selama proses rekonstruksi. Fahmi sendiri tidak terlihat di antara sejumlah kerabatnya yang menyaksikan rekonstruksi.

"Saya berharap tersangka dihukum yang setimpal karena anak saya jadi tulang punggung keluarga," kata Sehun kepada wartawan. Fahmi, 19 tahun, bekerja sebagai petugas satpam di Bali. Saat kejadian, 2 September 2013 lalu, Fahmi sedang pulang kampung.

Kepada polisi, Fahmi mengaku didatangi seorang tak dikenal yang menanyakan nama Fadli, seorang polisi. Meski mengaku bukan Fadli, pelaku tetap menembakkan pistol ke arah Fahmi. Beruntung Fahmi tidak sampai meninggal namun mengalami luka di bagian lengan dan tulang belikat. Fahmi akhirnya menjalani operasi pengangkatan proyektil.

Fadli yang dimaksud adalah anggota Kepolisian Resor Mojokerto Kota Brigadir Zulfadli Saomaroma. Fadli sebelumnya memang menghuni rumah kontrakan yang kini dihuni Fahmi dan keluarganya. Tersangka mengira Fadli masih tinggal di rumah kontrakan tersebut, padahal sudah pindah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah hampir tiga bulan penyidikan, petugas kepolisian dan polisi militer akhirnya berhasil menangkap Wari sebagai pelaku utama dan tiga warga sipil yang membantu aksi penembakan. Ketiganya adalah Munif, Anif, dan Sodikin, warga Mojokerto.

Motif penembakan diduga balas dendam warga sipil yang mengaku pernah dianiaya Fadli. "Munif dan Anif katanya pernah dipukuli Fadli saat ditahan dalam sebuah kasus," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Mojokerto Ajun Komisaris I Gede Suartika.

Wari dan ketiga tersangka sipil lainnya adalah teman baik. Mendengar keluhan Munif dan Anif, Wari pun sanggup membalaskan dendam ke Fadli namun ternyata salah sasaran. Para tersangka merencanakan penembakan saat bertemu di sebuah vila di kawasan Tretes, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.

Para tersangka ditangkap terpisah. Ketiga tersangka sipil ditangkap di Mojokerto sedangkan Wari ditangkap di luar Jawa. Penyidikan Wari ditangani Pomdam V/Brawijaya dan Subdenpom V/2/1 Mojokerto sedangkan penyidikan tiga tersangka sipil dilakukan Polres Mojokerto.

ISHOMUDDIN


Baca juga:

Jokowi Digugat Buruh Soal Penetapan Upah

Total Penipuan Suami Eddies Adelia Rp 45 Miliar

Mantan Napi KPK Jadi Ketua NasDem Sumsel

Serang Demo Buruh, 10 anggota Ormas Diperiksa

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

1 hari lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang


Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

4 hari lalu

Rekaman CCTV yang memperlihatkan Mobil Alphard yang ditunggangi Brigadir Ridhal Ali Tomi. FOTO/video/x
Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.


Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

5 hari lalu

Rekaman CCTV yang memperlihatkan Mobil Alphard yang ditunggangi Brigadir Ridhal Ali Tomi. FOTO/video/x
Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.


Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

5 hari lalu

Anggota Polri saat melakukan olah TKP di Mampang Prapatan, Jakarta. ANTARA/HO-Polres Metro Jaksel
Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.


Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

5 hari lalu

Penampakan dari luar rumah di  Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan tempat Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas di dalam mobil pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.


Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

5 hari lalu

Rekaman CCTV yang memperlihatkan Mobil Alphard yang ditunggangi Brigadir Ridhal Ali Tomi. FOTO/video/x
Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

Brigadir RA atau Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard. Dikenal rajin beribadah dan pandai bergaul.


Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

5 hari lalu

Anggota Polri saat melakukan olah TKP di Mampang Prapatan, Jakarta. ANTARA/HO-Polres Metro Jaksel
Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menduga Brigadir RA tewas karena diduga bunuh diri. Ditemukan luka tembak di kepala.


Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

5 hari lalu

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro saat ditemui di Jakarta, Sabtu 27 April 2024. ANTARA/Ilham Kausar
Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

Keluarga almarhum Brigadir RA datang langsung dari Manado untuk mengecek TKP dan melihat CCTV. Ditemukan luka tembak di kepala korban.


Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

5 hari lalu

Anggota Polri saat melakukan olah TKP di Mampang Prapatan, Jakarta. ANTARA/HO-Polres Metro Jaksel
Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

Polisi menemukan luka tembak di pelipis kanan kepala Brigadir RA yang tembus ke bagian kiri kepala, bahkan hingga ke atap mobil Alphard.


Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

6 hari lalu

Ilustrasi penembakan. timeout.com
Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.