TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo kesal dengan pemberitaan soal tas rombongannya dalam pesawat Garuda. Dia bahkan berencana melayangkan somasi kepada redaksi Tempo karena dikabarkan marah dalam penerbangan di pesawat Garuda Indonesia GA 205 tujuan Yogyakarta-Jakarta pada 20 Oktober 2013.
"Kalau boleh mengutip Pak Presiden, pemberitaan ini 1.000 persen bohong," kata Roy dalam jumpa pers di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Sabtu, 2 November 2013. Ungkapan "seribu persen bohong" itu memang digunakan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat disinggung tentang hubungannya dengan Bunda Putri.
Menurut Roy, dirinya tidak pernah marah karena tas milik rombongannya tidak bisa masuk dalam bagasi kabin. Semua urusan tas itu diserahkan kepada ajudannya dari kementerian, yaitu Wenny Pangerapan. Lagipula, dia tidak membawa barang berlebih seperti yang disebutkan dalam berita. "Rombongan kami terdiri dari enam orang dan hanya membawa lima tas," katanya.
Namun, karena rombongannya masuk paling akhir ke dalam pesawat, bagasi di dalam pesawat sudah hampir penuh. Akhirnya hanya satu tas berisi kamera yang bisa masuk ke bagasi kabin kelas bisnis, tempat Roy duduk bersama istrinya, sementara sisanya terpencar. Salah satu tas berisi kamera bahkan diikat di kursi nomor 21 dan dijaga oleh ajudannya, Wenny.
Dia lalu menuntut redaksi Tempo untuk minta maaf terkait pemberitaan soal insiden tasnya dalam penerbangan Garuda. Surat somasi dari Kemenpora itu akan dilayangkan pada Senin, 4 Oktober 2013. Pakar telematika itu mengaku enggan membawa kasus ini menggunakan pasal pencemaran nama baik. "Saya bukan tipe orang yang karena masalah Twitter lalu lapor ke polisi," katanya.
ANGGRITA DESYANI
Berita Terkait:
Penjelasan Garuda Soal Ulah Roy Suryo
Roy Suryo Marah Lagi di Dalam Pesawat
Ulah Roy Suryo di Garuda Versi Ajudan